Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Minta AS Serahkan Pangkalan Militernya di Suriah

Kompas.com - 09/01/2019, 13:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet

ANKARA, KOMPAS.com - Turki berkata, mereka telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk menyerahkan pangkalan militer jika mereka jadi menarik pasukan dari Suriah.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin menuturkan, Turki senang dengan keputusan penarikan pasukan AS yang dilakukan Presiden Donald Trump pada 19 Desember.

Namun, dia menjelaskan Ankara memastikan nasib senjata berat yang ditempatkan, pangkalan, maupun jenis bangunan milik militer AS.

Baca juga: Trump: Penarikan Pasukan AS dari Suriah akan Dilakukan secara Bijaksana

"Dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan AS John Bolton, kami membicarakan detil itu," kata Kalin dikutip Hurriyet Selasa (8/1/2019).

Kalin melanjutkan, Turki berharap Washington bisa melucuti senjata yang mereka berikan kepada milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Dia menambahkan sudah mendapat pemberitahuan dari pejabat pertahanan AS bahwa mereka tengah mengurus isu senjata tersebut.

Bolton bertemu dengan pejabat keamanan Turki bersama Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford dan Utusan Khusus AS untuk Suriah James Jeffrey.

Ketiganya di Ankara untuk membahas pada Senin (7/1/2019) untuk membahas keselamatan yang ditawarkan Turki kepada YPG yang selama ini menjadi sekutu AS.

Sebelum ke Turki, Bolton mengatakan Turki harus mengoordinasikan aksi militer yang bakal dilaksanakan di Suriah kepada AS.

Selain itu, penasihat 70 tahun itu menegaskan pasukan AS tak bakal ditarik selama Turki tidak memberikan jaminan keamanan YPG.

Setelah pertemuan selama dua jam pada Selasa, Bolton dilaporkan meninggalkan Turki tanpa bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kalin menyatakan dia sudah meminta Bolton untuk bertemu Erdogan. Namun Bolton berkilah dia tidak punya agenda pertemuan dengan sang presiden.

Diduga, Bolton tidak bertemu Erdogan dikarenakan keduanya tidak sepakat terkait isu penanganan YPG setelah AS menarik pasukannya.

Kepada awak media, Erdogan kemudian menegaskan dia tak perlu bertemu Bolton. Adapun Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu juga tak menghadiri pertemuan tersebut.

Sebelumnya dalam sebuah video pendek, Trump mengumumkan keputusannya setelah mengklaim memperoleh kemenangan melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Keputusan itu mendapat kritikan terutama nasib YPG yang selama ini menjadi andalan aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam memerangi ISIS.

Baca juga: Turki Sebut Menlu AS Tak Paham soal Kaum Kurdi di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com