Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Ciptakan Peluru Plastik yang Lebih Tidak Mematikan

Kompas.com - 08/01/2019, 15:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber NDTV

NEW DELHI, KOMPAS.com - Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) India telah menciptakan sebuah alternatif baru untuk menggantikan peluru butir yang lebih tidak mematikan.

Kepolisian India biasa menggunakan peluru butir atau pelet untuk tujuan tembakan tidak mematikan, seperti saat membubarkan massa.

Namun penggunaan peluru pelet sebagai tindakan pengendalian massa ternyata masih menimbulkan dampak berbahaya.

Dalam aksi massa pada 2016, yang dipicu pembunuhan teroris Hizbul Mujahidin, Burhan Wani, tersebut polisi menembakkan peluru pelet yang melukai ribuan orang dan ratusan dilaporkan mengalami cedera pada mata.

Baca juga: Kisruh karena Wanita Masuk Kuil Suci, Polisi India Tangkap 750 Orang

Aksi massa tersebut kemudian berubah menjadi kerusuhan besar yang menewaskan sekitar 100 orang.

Demi meminimalkan jumlah korban yang timbul dalam tindakan pengendalian massa itulah Kementerian Dalam Negeri India mencari solusi yang efektif dan DRDO menawarkan alternatif berupa peluru yang berbahan dasar plastik.

Berbeda dengan peluru pelet yang berbentuk butiran, peluru plastik yang dikembangkan DRDO tak ubahnya peluru asli.

Disampaikan Dr Satheesh Reddy, Ketua DRDO, kepada NDTV, peluru plastik yang dikembangkan organisasinya itu terbuat dari serat sintetis atau nilon.

"Peluru plastik ini dapat menimbulkan cedera ringan saat ditembakkan dari jarak 50 meter. Ini terbuat dari nilon dan jauh lebih tidak berbahaya."

"Kepala peluru yang tumpul dan lebih ringan sehingga tidak akan menembus tubuh atau melukai organ," kata Satheesh.

Ditambahkannya, peluru plastik tersebut tidak mengandung timah sehingga tidak perlu khawatir akan menimbulkan efek keracunan.

Nilai lebih lainnya, saat ditembakkan, peluru ini akan menghasilkan suara seperti peluru asli, sehingga diharapkan efek psikologis yang ditimbulkan akan sama.

Peluru plastik hasil pengembangan DRDO juga dapat ditembakkan menggunakan senapan standar, karena yang membedakan hanyalah pelurunya, yang mana memberikan kemudahan bagi petugas keamanan saat mengamankan lokasi kerusuhan.

Baca juga: Bentrokan di Kashmir, Pasukan Keamanan India Tembak Mati 7 Demonstran

Peluru plastik tersebut pertama kali dipamerkan dalam ajang Kongres Ilmu Pengetahuan India yang dilangsungkan di Jalandhar.

Menurut Manjit Singh, Direktur Laboratorium Penelitian Terminal Balistik di DRDO, sebanyak 100.000 butir peluru plastik tersebut telah dikirimkan kepada Kepolisian di Jammu dan Kashmir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com