Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Berlalu, Begini Perubahan Hidup Bocah "Berambut Es" Asal China

Kompas.com - 08/01/2019, 10:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com — Masih ingatkan Anda dengan kisah perjuangan bocah laki-laki di China yang viral karena menembus dinginnya cuaca dengan berjalan kaki 4,5 kilometer menuju sekolah?

Wang Fuman mendapat julukan "Ice Boy" ketika tiba di sekolah dengan wajah merah dan rambutnya berubah menjadi putih karena dipenuhi es.

Wang tinggal di wilayah pegunungan di provinsi Yunnan yang suhu udaranya bisa mencapai -9 derajat Celsius.

Baca juga: Sempat Masuk Sekolah Asrama, Begini Nasib Bocah Berambut Es di China

Sang guru membagikan foto bocah berusia 8 tahun itu pada Januari 2018, yang langsung menjadi bahan diskusi warganet soal kemiskinan di China.

Setahun berlalu, nasib baik memenuhi kehidupan Wang. Dia tidak harus lagi berjalan kaki berkilo-kilometer jauhnya di tengah salju untuk sampai ke sekolah.

Diwartakan BBC, Senin (7/1/2019), Wang dan keluarganya sudah pindah dari gubuk lumpurnya ke sebuah rumah dua lantai. Rumah itu hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki di jalan aspal menuju sekolahnya.

"Hidup jauh lebih baik," kata ayah bocah itu, Wang Gangkui.

"Dibandingkan dengan dinding lumpur dan jalan berlumpur, kami jauh lebih terlindungi dari angin dan hujan," ucapnya.

Wang Gangkui kini bekerja di bidang konstruksi di wilayah Kunming, ibu kota Yunnan. Dia mendapat upah cukup tinggi, sekitar 200 yuan atau Rp 409.000 per hari.

Dia bahkan telah mampu membeli seekor babi dengan berat lebih dari 100 kg untuk perayaan Tahun Baru China pada bulan depan.

Baca juga: Terobos Dingin, Bocah di China Sekolah dengan Kondisi Setengah Beku

The Star melaporkan, kisah Wang Fuman membuatnya dibanjiri berbagai hadiah, diwawancarai wartawan, dan bahkan diundang untuk mengunjungi sekolah impiannya, Public Security University of China, di Beijing.

Meski menjadi terkenal, Wang tetap menjadi anak yang tenang dan pekerja keras.

"Dia berada di tiga besar untuk pelajaran Matematika dan lima besar secara keseluruhan," kata Wakil Kepala SD Zhuanshabao Fung Heng.

"Dia juga memiliki hubungan yang baik dengan murid lainnya," imbuhnya.

Wang Fuman. Foto ini diambil pada 11 Januari 2018. (AFP) Wang Fuman. Foto ini diambil pada 11 Januari 2018. (AFP)
Impian terbesar

Kisah Wang tidak hanya membawa nasib baik baginya. Sekolahnya juga mendapat berbagai manfaat dari investasi yang meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com