WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Penutupan sebagian sebagian layanan pemerintah federal di Amerika Serikat atau dikenal dengan "shutdown" telah memasuki pekan ketiga.
Dalam perkembangan terbaru, Presiden AS Donald Trump melaporkan pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri shutdown hanya membuat sedikit kemajuan.
Diwartakan AFP, Minggu (6/1/2018), Wakil Presiden AS Mike Pence pada Sabtu menemui senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat di Senat dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Baca juga: 12 Hari Pemerintah AS Shutdown, Ini Dampak yang Dirasakan Warga...
"Wapres Mike Pence dan tim baru saja meninggalkan Gedung Putih. Memberi penjelasan kepada saya tentang pertemuan mereka dengan Schumer/Pelosi," kicau Trump di Twitter.
V.P. Mike Pence and team just left the White House. Briefed me on their meeting with the Schumer/Pelosi representatives. Not much headway made today. Second meeting set for tomorrow. After so many decades, must finally and permanently fix the problems on the Southern Border!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 5 Januari 2019
"Tidak banyak kemajuan yang dicapai hari ini. Pertemuan kedua akan digelar besok," imbuhnya.
Trump juga mengunggah sebuah meme yang menunjukkan foto dirinya dengan tulisan "The Wall is Coming".
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 6 Januari 2019
Kicauan tersebut kemudian dibalas Schumer di Twitter.
"Sudah cukup dengan meme. Berhentilah menyakiti orang tidak bersalah dan bukalah kembali pemerintahan," cuitnya.
Enough with the memes. Just quit hurting innocent people and re-open the government. https://t.co/7cW20gFriH
— Chuck Schumer (@SenSchumer) 6 Januari 2019
Seperti diketahui, kebuntuan menyelimuti anggota parlemen AS atas permintaan Trump membangun tembok perbatasan dengan Meksiko yang bernilai miliaran dollar.
Trump ingin membangun tembok sepanjang 3.200 km di perbatasan AS-Meksiko. Kebijakan itu selama ini diserukan Trump selama kampanye pemilu presiden 2016.
Pria berusia 72 tahun ini menyamakan para migran yang menyerbu AS bisa menimbulkan kejahatan, narkoba, dan geng atau kelompok kriminal.
"Yang sedang kita bicarakan adalah mengenai keamanan nasional," ucapnya, Jumat lalu.
Shutdown dilaporkan telah menutup 25 persen layanan pemerintah sejak berlangsung pada 22 Desember 2018.
Baca juga: Trump Peringatkan Shutdown AS Bisa Berlangsung Lama
Militer AS dan sejumlah instansi pemerintah masih bisa beroperasi karena masih memiliki dana penuh, sementara 800.000 pekerja pemerintah lainnya harus cuti atau bekerja tanpa upah.
Mereka yang bekerja dan tidak dibayar termasuk petugas keamanan penerbangan dari Badan Keamanan Transportasi, agen FBI, dan sebagainya.
Shutdown juga membuat museum Smithsonian tutup, sampah menumpuk di taman nasional, dan pekerja khawatir tentang membayar tagihan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.