Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idap Alergi Parah, Bocah Usia 11 Tahun Tewas Usai Cium Bau Masakan Ikan

Kompas.com - 04/01/2019, 13:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 11 tahun dilaporkan meninggal akibat reaksi alergi usai menghirup aroma ikan yang sedang dimasak di dapur.

Musibah itu terjadi saat bocah tersebut, Cameron Jean-Pierre, sedang berkunjung ke rumah neneknya di Brooklyn pada Selasa (1/1/2019).

Saat Cameron datang, sang nenek sedang memasak ikan kod di dapur dan asap masakan tersebut menyebar hingga ke ruangan lain di kediamannya.

Setelah mencium aroma masakan ikan itu, seketika Cameron, yang mengidap asma dan alergi hidangan laut, mulai mengalami sesak napas.

Sang ayah, Steven, langsung mengambil alat pengobatan asma milik Cameron dan memasangkannya pada indra pernapasan anaknya. Namun tindakan pertolongan tersebut tampaknya tidak banyak membantu.

Baca juga: Usai Transplantasi Paru, Perempuan AS Tertular Alergi Kacang

"Saya memberinya nebuliser, alat yang biasa digunakannya saat sesuatu seperti ini terjadi, sehingga dia dapat kembali normal," ujar Steven kepada ABC News.

"Tapi karena sesuatu alasan, obat tersebut tidak membantu. Dia berkata alat itu tidak memberinya cukup udara. Saat itulah saya langsung menelepon 911," lanjutnya.

Steven menceritakan, saat itu Cameron yang kondisinya semakin parah berbisik, "Aku mencintaimu, Ayah. Aku mencintaimu. Aku merasa aku akan mati."

Steven mengatakan, dirinya sempat melakukan tindakan napas buatan saat putranya kehilangan kesadaran, sambil mereka menunggu ambulans datang.

Setelah pertolongan datang, Cameron segera dibawa ke Rumah Sakit Brookdale untuk mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Namun setibanya di rumah sakit dia sudah dinyatakan meninggal.

Menurut laporan polisi, bocah tersebut mendapatkan reaksi alergi akibat asap dari menu makan malam yang sedang disiapkan keluarganya.

"Kami tahu dia memiliki alergi terhadap ikan. Saat taman kanak-kanak, dia mendapat makan siang ikan dari sekolah dan dia langsung memuntahkannya," kata sang ibu, Jody Pottingr, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (4/1/2019).

Menurut dokter spesialis alergi dan asma di Mayo Clinic di Wisconsin, sangat jarang ditemukan kasus di mana terjadi reaksi alergi terhadap uap atau asap yang dihasilkan saat memasak makanan laut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Cara Cegah Alergi Sebelum Kambuh

“Artikel-artikel penelitian yang diterbitkan mengindikasikan protein ikan dapat dideteksi dalam uap dan asap selama memasak atau memproses. Hal itu memungkinkan seseorang yang terpapar uap atau asap, terutama di ruang tertutup, bisa mengalami reaksi alergi,” kata Dr Adela Taylor, kepada The Washington Post.

"Ada laporan kasus tentang reaksi alergi parah, termasuk anafilaksis, dari menghirup asap dari ikan yang dimasak, tetapi itu sangat jarang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com