Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Orang Tewas dalam Ledakan Gas di Apartemen Rusia

Kompas.com - 02/01/2019, 16:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

MAGNITOGORSK, KOMPAS.com - 14 orang dilaporkan dilaporkan tewas dalam ledakan gas yang menghancurkan apartemen di Magnitogorsk, Rusia.

Pemerintah lokal seperti dilansir AFP Rabu (2/1/2019) berkata, 14 jenazah tersebut ditemukan di reruntuhan apartemen era Uni Soviet itu.

Baca juga: Bayi Ditemukan Selamat Setelah Terkubur 30 Jam di Reruntuhan Apartemen

Sementara lima orang dikabarkan selamat dari reruntuhan, termasuk bayi berusia 10 bulan bernama Ivan Fokine. Sementara 27 orang masih dilaporkan hilang.

"Petugas penyelamat masih melaksanakan proses untuk mencari korban selamat di apartemen tersebut," demikian pernyataan pemerintah Magnitogorsk.

Melawan suhu super dingin hingga minus 27 derajat Celsius selama Tahun Baru, tim penyelamat masih menyisir tumpukan beton dan logam yang hancur.

Mereka juga berusaha menstabilkan sisa-sisa bangunan yang menjadi rumah bagi sekitar 1.100 warga di kota kawasan pegunungan Ural tersebut.

Sebelumnya, 35 apartemen di Magnitogorsk hancur setelah gas meledak pada pukul 06.02 waktu setempat pada Senin (31/12/2018).

Ledakan yang diduga akibat kebocoran gas itu juga merusak 10 unit apartemen lain, dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

BBC melaporkan, ledakan itu diperkirakan menghancurkan lantai pertama yang menampung beberapa kantor, diikuti oleh tujuh lantai di atasnya dan menyebabkan keruntuhan.

Salah satu saksi mata kepada televisi Rusia via AFP mengisahkan, dia terbangun dan langsung merasakan lantai kamarnya bergetar.

"Saya melihat dinding sudah runtuh. Setelah itu ibu saya berteriak dan anak saya telah terkubur," ratap saksi mata tersebut.

Presiden Vladimir Putin meninjau langsung lokasi kejadian di mana pemerintah regional mengumumkan Rabu (2/1/2019) sebagai hari berkabung.

Selama hari berkabung tersebut, bendera bakal diturunkan dan segala kegiatan yang bersifat hiburan akan ditiadakan.

"Ini adalah karakter dalam diri bangsa kita untuk mengenang remaja 13 tahun, mengenang mereka yang meninggal, dan merawat yang terluka," terang Putin.

Baca juga: Ledakan Gas Robohkan Gedung 12 Lantai di Rusia, Tiga Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com