Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Berlakukan Pajak "Dosa" Minuman Keras Sebesar 100 Persen

Kompas.com - 02/01/2019, 15:28 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Pemerintah Qatar mulai memberlakukan pajak 100 persen terhadap alkohol mulai 1 Januari 2019.

Melansir AFP, tuan rumah Piala Dunia 2022 itu menerapkan pajak "dosa" beberapa pekan usai mengumumkan anggaran tahunan negara.

Pemerintah negara Teluk ingin mengenakan pajak atas produk-produk yang merusak kesehatan.

Baca juga: Desain Stadion Piala Dunia Qatar Menyerupai Lentera

Perusahaan yang terdampak atas kebijakan "pajak cukai" 100 persen tersebut adalah Qatar Distribution Company.

Sebagai satu-satunya penyedia minuman keras di negara itu, perusahaan kini harus mengganti harga produk dalam daftar sebanyak 30 halaman, mencakup bir, anggur, dan minuman beralkohol

Daftar harga baru kemudian dibagikan secara luas di media sosial. Harga yang tercantum mengalami kenaikan dua kali lipat dalam waktu semalam, dan berlaku mulai Selasa (1/1/2019).

"Itu benar," kata seorang pejabat pemerintah ketika ditanya tentang keaslian dokumen harga.

Sekarang, harga sebotol 100 cl Bombay Sapphire dijual dengan harga 340 riyal Qatar atau sekitar Rp 1,3 juta.

Sementara, 75 cl anggur Shiraz dari Afrika dijual seharga 86 riyal Qatar atau Rp 341.000.

Paket 24 botol bir Heineken 330ml kini seharga 384 riyal atau Rp 1,5 juta.

Sebagai informasi, legal untuk membeli minuman keras di Qatar dengan izin. Begitu pula dengan minum di bar, klub, dan hotel berlisensi.

Baca juga: UEA, Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir Pernah Berniat Menginvasi Qatar

Meski demikian, minum minuman beralkohol di tempat umum masih dilarang.

Masalah minuman keras di Qatar cenderung menjadi hal yang sensitif jelang penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Penyelenggara mengatakan alkohol akan tersedia untuk penggemar di area yang ditentukan, tetapi tidak berlaku di ruang publik karena untuk menghormati tradisi negra tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com