Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Akui Alami Penurunan Hasil Produksi Sektor Pertanian

Kompas.com - 27/12/2018, 15:42 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengakui adanya penurunan yang terjadi pada sektor pertanian di negaranya sepanjang 2018.

Pernyataan tersebut mengingatkan kembali akan hasil laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, yang juga menyebut negara tertutup itu masih akan sangat bergantung pada impor dan bantuan pangan di tahun mendatang.

Perdana Menteri Kabinet Pemerintahan Korea Utara, Pak Pong Ju, menyatakan, penurunan produksi pangan tersebut sebagai dampak kemunduran yang dihasilkan sejumlah pertanian di masa lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Pak dalam pertemuan nasional pejabat pertanian yang dilangsungkan di Pyongyang, pekan ini.

"Mereka gagal melakukan produksi dan bertanggung jawab dalam manajemen benih, termasuk gagal mendistribusikan jenis keturunan benih yang sesuai," kata Pak seperti dikutip kantor berita KCNA, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: PBB: Produksi Pangan Korea Utara pada 2018 Terus Menurun

Perdana menteri menggarisbawahi kebutuhan negara dalam mencapai tujuan produksi biji-bijian yang ditetapkan dalam rencana pengembangan lima tahunan yang berakhir pada 2020.

Dilansir AFP, Pemerintah Korea Utara sejak dipimpin Kim Jong Un, pada 2011, telah tidak lagi ragu untuk menyoroti adanya kekurangan dan kebijakan yang diambil melalui media pemerintah.

Kim bahkan tidak ragu untuk menegur pejabat yang telah dianggapnya tak mampu menjalankan tugas dengan memuaskan.

Sebelumnya diberitakan, PBB dalam laporannya telah menyebut Korea Utara telah gagal mempertahankan produksi bahan pangan pokoknya, beras dan jagung, pada tahun ini.

FAO berpendapat, sebagai dampaknya, Pyongyang harus mengimpor hingga 641.000 ton bahan pangan di tahun mendatang.

Angka tersebut telah meningkat dibandingkan tahun ini yang mencapai 456.000 ton bahan pangan, terdiri dari 390.000 pembelian impor dan 66.000 ton bantuan makanan.

Ada kekurangan akses memperoleh bahan pangan yang meluas di Korea Utara. Demikian tertulis dalam dokumen laporan itu.

Menurut laporan FAO, Korea Utara menjadi salah satu dari 40 negara yang masih membutuhkan bantuan pangan dari pihak eksternal. Sebanyak 31 negara lainnya merupakan negara di Afrika.

Baca juga: PBB Pertimbangkan Lagi Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Korea Utara

PBB memperkirakan, sebanyak 10,3 juta penduduk Korea Utara membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Namun jumlah pemberi bantuan semakin menurun seiring peningkatan ketegangan politik dan program persenjataannya.

Banyak kritik yang menyebut pemberian bantuan kepada Korea Utara justru akan mendorong Pyongyang dalam memprioritaskan ambisi militernya daripada menyediakan kebutuhan pokok bagi rakyatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com