KOMPAS.com - Seorang petualang asal Amerika Serikat berhasil mencatatkan dirinya sebagai orang pertama yang berhasil merampungkan perjalanan solo melintasi Antartika tanpa bantuan apa pun.
Colin O'Brady (33), berhasil menyelesaikan perjalanan melintasi benua beku di Kutub Selatan dari ujung utara menuju selatan sejauh hampir 1.600 kilometer.
Perjalanan itu ditempuh O'Brady selama 54 hari dengan berjalan kaki sambil menarik kereta luncur es untuk mengangkut perbekalannya yang mencapai bobot 180 kilogram.
Perjalanan O'Brady dipantau melalui perangkat GPS dan di-update setiap hari melalui situs colinobrady.com. Dia juga sesekali mengunggah foto perjalanannya melalui akun instagram miliknya.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Ekspedisi Pertama Manusia Menuju Kutub Selatan
"Saya telah mencapai tujuan saya, menjadi orang pertama dalam sejarah yang melintasi benua Antartika dari ujung ke ujung seorang diri, tanpa dukungan, dan tanpa bantuan," tulis O'Brady dalam akun Instagram-nya, Kamis (27/12/2018).
O'Brady menceritakan bagaimana dirinya menyelesaikan sisa perjalanannya sejauh 125 kilometer terakhir dalam satu tarikan selama 32 jam.
"Perjalanan selama 32 jam terakhir adalah saat-saat paling menantang dalam hidup saya, namun juga adalah momen terbaik yang pernah saya alami," tulis O'Brady.
"Saya berusaha untuk terus fokus sepanjang waktu demi tujuan akhir saya, sambil membiarkan pikiran saya mengingat kembali pelajaran mendalam dari perjalanan ini," tambahnya, seperti dikutip AFP.
O'Brady memulai perjalanan menyeberangi Antartika bersama seorang petualang Inggris, Louis Rudd (49). Keduanya berangkat secara terpisah pada 3 November dari Union Glacier.
O'Brady berhasil mencapai pos di Kutub Selatan pada 12 Desember, setelah melakukan 40 hari perjalanan.
Dia tiba di pos terakhir di Ross Ice Shelf di Samudera Pasifik pada Rabu (26/12/2018), yang menandakan dirinya telah melalui 1.482 kilometer. Sementara Rudd tertinggal satu atau dua hari perjalanan di belakangnya.
O'Brady menceritakan bagaimana dia akhirnya memutuskan untuk menempuh sisa perjalannya sekitar 125 kilometer dalam satu kali tarikan tanpa beristirahat.
Baca juga: Seluruh Anggotanya Perempuan, Tim Ekspedisi Antartika Patahkan Mitos
"Saat saya merebus air untuk sarapan oatmeal, terpikir pertanyaan yang tampaknya mustahil di pikiran saya."
"Saya berpikir apakah mungkin untuk melakukan satu tarikan perjalanan terus menerus sampai akhir," tulis O'Brady.
"Ketika saya kembali memakai sepatu bot saya, pikiran yang semula tampak mustahil telah berubah menjadi sebuah tujuan yang kuat."