Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: George Patton, Ahli Perang Tank di PD II

Kompas.com - 21/12/2018, 22:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

4. Perang Dunia II
Puncak karir militer Patton terjadi pada Perang Dunia II. Semuanya diawali dengan invasi Nazi Jerman ke Polandia dan membuat AS berada dalam fase mobilisasi.

Patton yang berusaha membentuk pasukan lapis baja bertemu Adna R Chaffee Jr yang nantinya dikenal sebagai "Bapak Pasukan Lapis Baja AS".

Bersama mereka membentuk Divisi Lapis Baja 1 dan 2 di mana Patton menjadi komandan Brigade Lapis Baja Kedua, bagian dari Divisi Kedua.

Baca juga: Ladang Ranjau Anti-tank Bekas Perang Dunia II Ditemukan di Saint Petersburg

Di bawah pimpinan Komandan Tertinggi Sekutu Letjen Dwight D Eisenhower, Patton ditugaskan membantu invasi Sekutu di Afrika Utara.

Bersama Gugus Tugas Barat berisi 100 kapal dan 33.000 orang, dia mendarat di Casablanca, Maroko, pada 8 November 1942.

Awalnya operasinya ditentang pasukan Vichy Perancis. Namun anak buah Patton dengan cepat meraih perimeter garis pantai dan mengatasi perlawanan itu.

Sultan Maroko Mohammed V begitu terkesan akan keberaniannya dan mengganjarnya dengan penghargaan Ordo Ouissam Alaouite.

Pada 6 Maret 1943, Korps Kedua AS kalah dari Korps Afrika Nazi Jerman pimpinan Jenderal Lapangan Erwin "Si Rubah Gurun" Rommel di Pertempuran Kasserine Pass.

Patton dikirim ke sana untuk menggantikan Mayjen Lloyd Fredendall dan mendapat promosi bintang tiga. Dia menerapkan doktrin kuat untuk mengangkat moral pasukan.

Upayanya berhasil. Pada 17 Maret 1943, Divisi Infanteri 1 merebut Gafsa, memenangkan Pertempuran El Guettar, dan memukul mundur Italia dan Jerman dua kali.

Keberhasilannya membuatnya dipercaya di Operasi Husky untuk menginvasi Sisilia, Italia, dan menopang Pasukan Kedelapan Inggris pimpinan Bernard Montgomery.

Baca juga: Pesawat Era Perang Dunia II Jatuh di Jalan Raya di California

Taktik serangan dan pertahanan yang diterapkannya memberikan kemenangan atas invasi di Sisilia. Dia kemudian terlibat dalam D-Day atau pendaratan Sekutu di Normandia.

Presiden Franklin D Roosevelt memberikan Patton jabatan Komandan Pasukan Ketiga AS, dan mampu merebut satu demi satu kota di Perancis.

Pada 1945, Patton dan pasukannya mampu menyeberangi Rhine dan berada tepat di jantung Jerman, merebut 26.000 km persegi teritori musuh.

Selama masa operasi Normandia, Pasukan Ketiga AS disebut telah melewati 24 sungai utama dan merebut 211.000 km persegi daerah musuh.

Patton dan anak buahnya mengklaim telah membunuh dan menawan 1.811.388 tentara Jerman, enam kali lipat lebih banyak dari Pasukan Ketiga itu sendiri.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Erwin Rommel, Rubah Gurun Perang Dunia II

5. Kematian
Pada 8 Desember 1945, Kepala Staf Patton, Mayjen Hobart Gay, mengundangnya ke perburuan burung pegar dekat Speyer, Jerman, untuk meningkatkan semangat.

Mobil yang ditumpanginya terlibat tabrakan dengan truk AS. Gay dan penumpang lainnya mengalami luka ringan. Namun tak demikian dengan Patton.

Dia mengalami cedera leher yang cukup parah setelah kepalanya menghantam sekat kaca di bagian belakang. Dia segera dilarikan ke Rumah Sakit Heidelberg.

Selama 12 hari berikutnya, dia menjalani perawatan traksi untuk mengurangi tekanan pada tulang belakangnya. Kecuali istri Patton, seluruh tamu yang bermaksud membesuknya ditolak.

Sang jenderal akhirnya meninggal pada 21 Desember 1945 pukul 18.00 waktu setempat setelah mengalami gagal jantung dan edema paru.

Patton dimakamkan di Pemakaman Amerika Luksembourg di Distrik Hamm, Luxembourg City bersama para korban dari Pasukan Ketiga.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Clare Hollingworth, Perempuan Wartawan Perang Dunia II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com