Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2018, 12:43 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,ABC

SYDNEY, KOMPAS.com - Media sosial di Australia tengah diramaikan unggahan foto dan video fenomena hujan es yang ukurannya seukuran bola tenis dan bola golf.

Bahkan, beberapa gambar menunjukkan es-es yang berjatuhan berbentuk seperti kembang kol dan bergerigi.

AFP mewartakan, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan badai, namun tidak cukup untuk mencegah kerusakan yang menyebabkan kerugian puluhan juta dollar.

Baca juga: Cuaca Buruk dan Banjir Kacaukan Kota Sydney

Es-es menghantam kaca depan mobil, sementara banyak pengemudi yang mencari perlindungan di bawah atap pompa bensin.

Sementara, beberapa peselancar di Bondi Beach menggunakan papan selancar untuk melindungi kepala mereka.

Sehari setelah badai hujan es menghantam Sydney dan pesisir tengah, sudah menjadi malapetaka bagi asuransi tahun ini.

Pasalnya, Dewan Asuransi Australia (ICA) mengumumkan, 25.000 klaim telah diajukan dengan kerugiann mencapai 125 juta dollar Australia atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Juru bicara ICA Campbell Fuller mengatakan dampak finansial penuh dari badai akan menjadi signifikan.

"Tidak akan diketahui selama beberapa hari, atau bahkan beberapa pekan," katanya, kepada ABC, Jumat (21/12/2018).

"Ini pekan sebelum Natal dan industri asuransi ingin mengurangi tekanan yang dialami oleh rumah tangga dan bisnis yang terkena badai," ucapnya.

Laporan ABC menyebutkan, tiga perempat dari klaim tersebut merupakan kerusakan kendaraan bermotor, termasuk kaca mobil yang hancur.

Baca juga: Pergantian Sang Ratu Bikin Kota Sydney Dipenuhi Sarang Lebah

Warga juga mengubungi perusahaan asuransi mengenai kerusakan pada atap rumah dan banjir akibat hujan es, yang bahkan lebarnya mencapai 8 cm.

Puluhan penerbangan di Bandara Sydney sekarang harus ditunda atau dibatalkan sebagai dampak dari badai.

Pihak bandara menyatakan, penundaan terjadi di Terminal 1 yang menangani penerbangan internasional dan Terminal 2 untuk penerbangan domestik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP,ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com