Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Sebut Teror Terowongan dari Hezbollah sebagai Aksi Perang

Kompas.com - 20/12/2018, 07:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,Sky News

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut terowongan yang digali oleh Hezbollah sebagai aksi perang.

Terowongan tersebut digali mulai dari Lebanon sampai di bawah tanah perbatasan dengan Israel.

Melansir CNN, Netanyahu yang berbicara di Yerusalem pada Rabu (19/12/2018) mengatakan empat terowongan sudah ditemukan sejauh ini, dan beberapa di antaranya telah diperiksa oleh PBB.

Baca juga: Israel Kembali Klaim Temukan Terowongan Hezbollah dari Lebanon

Pemeriksaan itu mengonfirmasi bahwa keberadaan terowongan merupakan pelanggaran resolusi PBB 1701, terkait berakhirnya perang antara Israel dan lebanon pada 2006.

Israel menilai, Hezbollah menggali terowongan untuk menyerang masyarakat Israel yang tinggal di lingkungan terdekat.

"Ini bukan hanya tindakan agresi. Ini adalah tindakan perang," ucapnya, seperti dikutip dari Sky News.

Menurut Netanyahu, Hezbollah melakukan kejahatan perang ganda, yakni menargetkan warga sipil Israel sementara menyamar sebagai warga sipil Lebanon.

Dia mengatakan, setiap satu dari tiga rumah di Lebanon selatan digunakan oleh Hezbollah untuk tujuan agresif.

Pria berusia 69 tahun itu menuding Lebanon bertanggung jawab atas tindakan Hezbollah.

"Tentara Lebanon telah gagal total dalam hal ini. Mereka gagal mengambil tindakan untuk mengendalikan wilayah mereka sendiri," tuturnya.

Hezbollah, yang didukung oleh Iran, diperkirakan memiliki gudang dengan lebih dari 100.000 roket.

Baca juga: Lebanon Sebut Israel Tak Punya Bukti Terowongan Hezbollah di Perbatasan

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Lebanon mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan terhadap konfirmasi pelanggaran resolusi PBB.

Tentara Lebanon diklaim telah melakukan semua prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan dengan benar Resolusi 1701.

"Mencegah situasi dari memburuk terutama mengingat ketegangan di perbatasan dalam beberapa hari terakhir," demikian pernyataan Kemenlu Lebanon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com