WELLINTON, KOMPAS.com - Enam ekor bayi anjing laut ditemukan mati dalam kondisi tanpa kepala di perairan Scenery Nook, teluk terpencil di Banks Peninsula, Selandia Baru.
Melansir Stuff New Zealand, Rabu (19/12/2018), Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) menyatakan, anjing laut tersebut berusia 11 bulan.
Operator pariwisata menemukan bangkai hewan tersebut mengambang di perairan pada Senin lalu. Saat petugas DOC mendatangi lokasi, bayi-bayi anjing laut dalam kondisi tanpa kepala.
Baca juga: Selandia Baru Peringatkan Google Terkait Nama Pembunuh Turis Inggris
Manajer operasi DOC Mahaanui Andy Thompson mengatakan, kematian binatang liar itu merupakan tindakan kejam.
"Ini menggelisahkan, brutal, dan kasar dari kejahatan terhadap anak anjing laut yang tidak berdaya ini. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi," katanya.
Diwartakan BBC, DOC menilai kematian bayi anjing laut itu bukan disebabkan oleh serangan hiu. Dia mengatakan, hiu tidak mungkin menggigit kepala anjing laut kemudian meninggalkan sisanya tanpa tersentuh.
This is what New Zealand filth do to baby seals! Kiwis like to tell the world they are friendly animal lovers; they are scum who abuse animals any chance they get. Just look at their media each day! These baby seals were found after being tortured and decapitaed by kiwi scum! pic.twitter.com/qS4sqMYNA3
— The NZ Orator (@NZORATOR) 19 Desember 2018
Tiga hewan itu di antaranya telah dikuburkan oleh petugas DOC, sementara sisanya dibawa ke Masset University untuk diperiksa.
Thompson menyebut, sebelumnya ada kasus manusia melukai atau membunuh anjing laut karena frustasi terhadap menurunnya jumlah ikan di laut.
Baca juga: Seorang Turis Inggris Ditemukan Tewas, PM Selandia Baru Minta Maaf
Anjing laut berbulu merupakan spesies paling umum di Selandia Baru dengan populasi lebih dari 200.000 ekor.
Keberadaan mereka dilindungi Undang-undang Perlindungan Mamalia Laut.
Siapa pun yang terbukti membunuh mamalia laut tersebut akan menghadapi hukuman penjara maksimal dua tahun atau denda maksimum 250.000 dollar Selandia Baru atau Rp 2,4 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.