Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Ancam Bakal Membalas jika AS Keluar dari Perjanjian Nuklir

Kompas.com - 18/12/2018, 20:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut terbuka terhadap usulan adanya negara lain yang bergabung dalam perjanjian nuklir dengan Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan dengan pejabat Kementerian Pertahanan, Putin berulang kali menuduh AS sendiri yang melanggar Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) itu.

Baca juga: AS Berniat Keluar dari Perjanjian Nuklir, Rusia Siagakan Senjata Laser

Perjanjian tersebut dibuat pada 1987 Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev berisi larangan dua negara menciptakan rudal dengan jarak tempuh 500-5.500 km.

Diwartakan AFP Selasa (18/12/2018), perjanjian yang dibuat saat era Perang Dingin itu tak mencakup aktor militer lain.

Dalam pertemuan itu, Putin mengakui adanya kesulitan dengan INF karena terdapat negara yang mengembangkan rudal jarak pendek hingga menengah tak termasuk di dalamnya.

Pada Desember ini, presiden berumur 66 tahun itu menyebut ada puluhan negara memproduksi rudal jarak menangah yang dilarang dalam INF.

"Apa yang harus dilakukan? Apakah mengajak mereka ke dalam perjanjian yang sudah ada atau menegosiasikan kesepakatan baru?" tanya Putin.

Mantan Perdana Menteri periode 2008-2012 itu mengancam bakal membalas jika AS benar-benar menarik diri dari perjanjian nuklir itu.

Dilansir Ynet News, Putin menyatakan negaranya bisa dengan mudah memproduksi rudal jarak menengah dan segera menempatkannya jika AS keluar.

Dia menegaskan apapun keluhan yang diberikan kepada INF, faktanya adalah kesepakatan tersebut telah memberikan kestabilan dunia.

"Perjanjian itu mempunyai peran besar dalam mendukung tingkat pengendalian militer dalam skala tertentu," beber Putin.

Sebelumnya pada Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya keluar dari INF dengan menuduh Rusia telah melakukan pelanggaran.

Selain itu, Trump menjelaskan perjanjian itu tak mencakup China yang disebutnya tengah mengembangkan rudal jarak jauh.

Baca juga: Putin Ancam Bakal Kembangkan Rudal Nuklir yang Dilarang Perjanjian INF

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com