Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Peluang Protes Damai di Turki, Erdogan Naik Pitam

Kompas.com - 18/12/2018, 17:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Ahval News

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Sabtu (15/12/2018) lalu, mengecam seorang pembaca berita televisi, setelah ditanya soal perdamaian di negaranya.

Fatih Portakal, pembaca berita Fox News, bertanya tentang apakah mungkin bagi warga Turki untuk menggelar protes secara damai tanpa merasa takut pada pemerintah.

"Seseorang dengan moral yang rendah mengajak orang-orang untuk turun ke jalan. Ketahui tempat Anda dan jika Anda tidak tahu, orang-oranng negara ini yang akan memberitahu Anda," kata Erdogan, yang merujuk pada Portakal, seperti dikutip Ahval News dari laman berita T24, Selasa (18/12/2018).

"Apa yang sedang Anda lakukan? Apakah ini Paris? Semua orang telah mendapatkan pelajaran dari aksi protes di Gezi Park dan saat 15 Juli (upaya kudeta 2016). Mereka akan membayar mahal untuk ini," lanjutnya.

Baca juga: Erdogan: Turki Bakal Mulai Operasi Militer Baru di Suriah

Portakal mengatakan, orang-orang takut untuk turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa. Dia juga mengkritik tanggapan Ankara atas aksi unjuk rasa Rompi Kuning yang berlangsung di Perancis.

Erdogan menganggap aksi unjuk rasa yang dilakukan gerakan rompi kuning itu menunjukkan kegagalan demokrasi, hak asasi manusia, serta kebebasan di Eropa.

"Apakah Anda berpikir kita dapat melakukannya? Berapa banyak orang yang akan turun ke jalan tanpa merasa takut?"

"Demi Tuhan, berapa orang yang akan berunjuk rasa? Mereka berusaha mencegah oposisi sosial dan menahannya di bawah tekanan. Ini adalah hak asasi paling dasar tapi tidak dapat dilakukan."

"Apakah itu Perancis atau Turki, hal itu tidak terlalu penting," kata Portakal dalam siaran langsung di Fox TV.

Pernyataan Portakal telah mengundang kritik dari kalangan pro-pemerintah dan sekelompok orang telah mengajukan tuntutan hukum terhadapnya.

Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mengatakan, mengatakan tidak melihat pesan seruan untuk protes dari pernyataan Portakal.

Sementara pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP), partai sayap kanan Turki, Devlet Bahceli, pekan lalu mengatakan, siapa pun yang meniru unjuk rasa di Perancis atau negara Eropa lainnya akan membayar harga yang mahal.

Baca juga: Erdogan: Turki Tidak Bermaksud Bahayakan Kerajaan Saudi dengan Kasus Khashoggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Ahval News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com