Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping: Tidak Ada yang Bisa Mendikte Rakyat China

Kompas.com - 18/12/2018, 12:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNBC,AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping pada Selasa (17/12/2018) pagi, menyampaikan pidato kenegaraan dalam perayaan 40 tahun reformasi Partai Komunis di Balai Agung Rakyat China.

Dia melontarkan peringatan keras bahwa tidak ada siapa pun yang dapat mendikte apa yang harus dilakukan oleh China.

Pidatonya disampaikan ketika China menghadapi tantangan dari Amerika Serikat dalam perdagangan dan diplomatik.

Baca juga: China Pangkas Tarif Impor Mobil Asal AS

"Tidak ada seorang pun dalam posisi untuk mendikte rakyat China apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan," kata Xi, seperti diwartakan AFP.

"Kita harus dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan dapat diubah. Kita harus dengan tegas tidak mereformasi apa yang seharusnya dan tidak bisa diubah," imbuhnya.

Selain itu, dia berjanji untuk terus memajukan reformasi ekonomi yang dimulai pada kepemimpinan Deng Xiaoping pada Desember 1978.

Xi menunjukkan tidak akan ada perubahan pada sistem satu partai di "Negeri Tirai Bambu".

"Panji sosialisme yang besar selalu terbang tinggi di atas tanah air China," ucapnya.

"Kepemimpinan Partai Komunis China adalah fitur paling penting dari sosialisme dengan karakteristik China dan keuntungan terbesar dari sistem sosialis dengan karakteristik hCina," imbuhnya.

CNBC melaporkan, 18 Desember dipakai sebagai hari untuk memperingati upaya pemimpin China Deng Xiaoping yang mempelopori restrukturisasi ekonomi pada 1978.

Kala itu, dia mengambil kebijakan untuk membuka jalan bagi kepemilikan individu di berbagai industri dan memungkinkan perusahaan asing mendapatkan akses.

Baca juga: AS dan China Jadi Pasar Subur Ekspor Perikanan Indonesia

Banyak yang menyebut perubahan kebijakan itu mendorong ratusan juta penduduk China keluar dari kemiskinan.

China kemudian menjadi kekuatan ekonomi yang sekarang menempati urutan kedua di dunia setelah AS.

Namun, banyak dari negara Barat yang mengklaim China tidak bisa mencapai keberhasilannya saat ini tanpa mencuri kekayaan intelektual dan merusak kekuatan pasar global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com