KOMPAS.com - Setiap negara yang berdaulat tentu membutuhkan kekuatan militer mumpuni untuk mempertahankan wilayahnya. Dengan demikian, mereka dapat mempertahankan diri dari invasi yang dilakukan negara lain.
Saat ini, tiap negara masih berinovasi mengembangkan persenjataan terbaik untuk mendukung kekuatan militernya.
Sebagai negara asal dari senjata api legendaris AK-47, Rusia juga dikenal dengan pengembangan senjata terbaik.
Kini setidaknya terdapat tiga senjata terbesar sepenjang sejarah yang telah dikembangkan Rusia, berikut ulasannya:
Bom itu dijuluki sebagai "Ibu dari Semua Bom" (Mother of All Bomb) yang mempunyai daya ledak dahsyat.
Namun, Rusia sebenarnya juga memiliki senjata yang sama. Mereka menjulukinya Aviatsionnaya Vakuumnaya Bomba Povyshennoy Moshchnosti (Bom Thermobaric Udara dengan Daya yang Ditingkatkan) atau "Bapak dari Semua Bom" (Father of All Bomb).
Bom ini mempunyai daya rusak yang sama dengan bom nuklir. Namun, FOAB tak meninggalkan awan radioaktif seperti bom nuklir pada masa-masa Perang Dunia 2.
Moncong FOAB Rusia berisi sebuah perangkat yang ketika diaktifkan akan menyemprotkan bahan peledak ke dalam muatan. Penyemprotan itu hanya terjadi setelah hitungan mundur yang ditetapkan operator yang menjalankan bom.
Aerosol (yang berada di dalam moncong) berubah menjadi campuran zat yang diledakkan oleh sekering. Bom ini menciptakan gelombang luar biasa, yang pada titik ledakan akan membentuk ruang hampa udara.
Berkat perubahan tekanan ini, segala objek yang berada di pusat ledakan akan benar-benar meledak dari dalam, baik itu manusia, persenjataan, benteng, maupun struktur pertahanan milik musuh lainnya.
Era pesawat ini dimulai pada 1913 ketika insinur aeronautika Rusia, Igor Sikorsky, menginginkan membuat pesawat yang terbesar di dunia ketika itu.
Pesawat dengan nama S-21 Russky Vityaz (Kesatria Rusia) memiliki empat mesin yang berada sejajar di sepanjang sayapnya. Model pesawat jenis ini dulunya memang begitu terkenal, karena tak sembarangan orang bisa membuat model pesawat dengan mesin sejajar sebanyak itu.
Karena memiliki tubuh yang besar, kabar uji coba penerbangannya dianggap sebagai kabar bohong semata.