NEW DELHI, KOMPAS.com - Harapan untuk menemukan 13 remaja penambang yang terjebak di bawah tanah akibat hujan semakin pupus.
Diwartakan AFP, Senin (17/12/2018), sudah empat hari mereka masuk melalui "lubang tikus" di sebuah area tambang ilegal, di daerah terpencil di negara bagian Meghalaya.
Kru penyelamat telah memompa air dari lokasi tersebut sejak Kamis lalu, namun tidak juga berhasil melakukan kontak dengan para pekerja yang diyakini terperangkap di bawah tanah.
Baca juga: Terjebak akibat Banjir, 13 Remaja Penambang India Dikhawatirkan Tewas
Pihak berwenang menolak berkomentar tentang nasib remaja tersebut, tetapi mengakui operasi itu dipenuhi kesulitan.
"Kami tidak bisa bilang apa pun karena operasi penyelamatan masih berlangsung," kata pejabat polisi setempat, Sylvester Nongtnger.
"Lubang tambangnya sangat dalam, sekitar 106 meter. Kami mencoba yang terbaik," ucapnya.
Sebagai informasi, pengadilan India telah melarang operasional tambang batu bara tersebut sejak 2014, setelah mendapat kecaman dari aktivis.
Kegiatan penambangan di wilayah itu menyebabkan pencemaran air yang parah.
Namun, aktivitas penambangan tetap dilakukan dengan penduduk setempat secara ilegal. Mereka masuk ke tambang batu bara dengan membuat "lubang tikus" yang berbahaya.
Baca juga: Bentrokan di Kashmir, Pasukan Keamanan India Tembak Mati 7 Demonstran
Mereka biasanya menggali lubang di sisi bukit dan kemudian menggali terowongan horisontal kecil ke dalam bukit untuk mencapai lapisan batubara.
Sebelumnya, pernah ada insiden di lokasi tambang lainnya di Meghalaya yang menewaskan sedikitnya 15 penambang.
Mereka juga terperangkap di dalam lubang tikus yang dilanda banjir pada 2012. Hingga kini, jenazah mereka tidak pernah ditemukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.