Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ancam Blokir Google Jika Tak Larang Situs Web Tertentu

Kompas.com - 13/12/2018, 19:52 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia mengancam akan menutup akses Google di negaranya, kecuali perusahaan internet itu memblokir sejumlah situs web tertentu.

Moskwa telah menekan sejumlah perusahaan internet untuk menghapus atau memblokir sejumlah konten yang dianggap "berbahaya".

Langkah tersebut menyusul pengesahan undang-undang di Rusia pada September lalu yang mewajibkan situs pencari untuk mematuhi daftar situs web yang dilarang dan menghilangkan konten terlarang dari hasil pencarian.

Dilansir New York Post, daftar dalam aturan baru Rusia tersebut memang memuat nama-nama situs web yang mempromosikan ujaran kebencian dan tindakan menyakiti diri sendiri.

Baca juga: Sudah 13 Manajer Google Dipecat akibat Kasus Pelecehan Seksual

Namun selain itu, tidak sedikit pula situs web yang dimasukkan dalam daftar hitam karena alasan politik yang eksplisit. Di antaranya adalah sejumlah situs berita yang berbasis di Ukraina.

Seperti diketahui, hubungan antara Moskwa dengan Kiev tengah kembali memanas setelah insiden penembakan dan penyitaan kapal angkatan laut Ukraina oleh militer Rusia.

Dikutip kantor berita Rusia, Wakil Kepala Badan Pengawasan Komunikasi Vitaly Subbotin menyampaikan, pihak berwenang mungkin mendorong amandemen yang mengizinkan mereka memblokir situs mesin pencari seperti Google, apabila tidak mematuhi undang-undang yang berlaku di Rusia.

Kabar itu muncul karena Google yang dikabarkan bakal meluncurkan mesin pencari di China, yang mendapat tanggapan dari anggota parlemen AS, staf, dan kelompok aktivis, yang menyampaikan hal yang sama, bahwa mesin itu akan menyensor hasil pencarian.

Berbicara di depan Komite Kehakiman Dewan Perwakilan, pada Selasa (11/12/2018), di tengah bias anti-konservatif dan pelanggaran privasi, CEO Google Sundar Pichai menyampaikan bahwa perusahaan itu tidak memiliki rencana meluncurkan mesin pencari di China.

"Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk meluncurkan (mesin pencarian) di China," kata Pichai.

"Mendapatkan akses untuk informasi adalah hak asasi setiap manusia yang penting," tambahnya.

Baca juga: Trump Tuduh Google Cuma Tampilkan Berita Negatif tentang Dirinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com