Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sebut Iran Punya Senjata Rudal Terbanyak di Timur Tengah

Kompas.com - 13/12/2018, 15:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

NEW YORK, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Iran mempunyai kemampuan rudal yang tak ada tandingannya di Timur Tengah, dan berpotensi mengancam Eropa.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuturkan Iran mempunyai kekuatan rudal balistik terbanyak di Timur Tengah.

Baca juga: PBB Sebut Temukan Lebih Banyak Senjata Buatan Iran di Yaman

"Termasuk di dalamnya lebih dari 10 sistem pertahanan rudal balistik dalam daftar senjata mereka," kata Pompeo dilansir Newsweek Rabu (12/12/2018).

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) itu menjelaskan, ada ratusan rudal bisa yang bisa mengancam seluruh kawasan.

Bahkan bisa menjangkau jarak yang lebih jauh. Dia merujuk kepada laporan adanya rudal Iran yang bisa menjangkau jarak 2.000 km.

Pompeo menegaskan pemerintah AS bakal terus menentang aktivitas rudal balistik Iran dan perilaku mereka yang dinggap tak pantas.

"Kami bakal terus berdiri bersama rakyat Iran yang notabene adalah korban dari rezim saat ini, dan sudah lama menderita," tutur Pompeo.

Lembaga think tank Missile Defense Project menemukan Teheran mempunyai berbagai varian rudal dari yang menjangkau jarak 300 km hingga 2.500 km.

Pengembangan rudal balistik tidak melanggar perjanjian nuklir yang diteken antara Iran dengan AS dan kekuatan dunia lain pada 2015.

Meski begitu, pada Mei lalu Presiden Donald Trump mengumumkan keluar dari kesepakatan tersebut dengan alasan peningkatan aktivitas rudal Iran.

Negara lain seperti Perancis dan Inggris menentang pengumuman itu. Tetapi Pompeo berusaha meyakinkan sekutu Eropanya untuk bergabung dengan AS dan menghukum Teheran.

Selain menuduh Iran punya rudal terbesar, Pompeo juga menyatakan Iran juga mendukung kelompok seperti Al Qaeda, Taliban, hingga Hezbollah.

Dalam hitungan Washington, Iran telah membantu kelompok itu hingga 1 miliar dollar AS (Rp 14,4 triliun), dan menjadikannya sebagai negara pendukung teroris di dunia.

Duta Besar Iran untuk PBB Eshagh al-Habib menyanggah klaim Pompeo, dan menuduh AS sengaja menginginkan rakyat Iran kelaparan dengan menjatuhhkan sanksi.

"Kemudian pernyataan yang disampaikan sangat dibuat-buat, tidak mempunyai informasi dan kriteria yang jelas," kecam Habib.

Baca juga: Senator AS: Jika Bukan karena Militer Amerika, Arab Saudi sudah Dikuasai Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com