Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon: Rencana Operasi Militer Turki di Suriah Timur Tidak Dapat Diterima

Kompas.com - 13/12/2018, 13:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Pertahanan AS menilai tindakan militer sepihak yang dilancarkan di wilayah Suriah timur laut sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Pernyataan tersebut disampaikan Pentagon menanggapi rencana Turki melancarkan operasi militer baru ke Suriah.

Juru bicara Pentagon Komandan Sean Robertson mengatakan tindakan militer sepihak yang dilancarkan di Suriah timur akan menjadi keprihatinan serius.

Hal tersebut lantaran tindakan militer yang dilancarkan berpotensi membahayakan pasukan AS yang bekerja dengan SDF di wilayah itu.

"Kami akan menganggap tindakan seperti itu tidak dapat diterima," ujarnya dalam sebuah pernyataan, Rabu (12/12/2018).

Baca juga: Erdogan: Turki Bakal Mulai Operasi Militer Baru di Suriah

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan militernya akan kembali memulai operasi militer dengan menargetkan pasukan milisi Kurdi Suriah yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG).

Ankara menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang berkaitan dengan upaya kudeta di Turki pada 2016.

Amerika telah bekerja erat dengan YPG di bawah aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, dan berperan dalam perang melawan teroris ISIS.

Pentagon telah berulang kali memperingatkan bahwa perselisihan antara pasukan Turki dan SDF dapat menjadi pengalih perhatian dan membahayakan misi utama AS di Suriah dalam melawan ISIS.

Pasukan AS bekerja bersama dengan SDF di Eufrat timur selain di kota Manbij di barat.

"Kita tidak dapat membiarkan mereka (ISIS) mendapat kesempatan pada saat kritis ini atau kita akan membahayakan keuntungan yang telah diraih mitra koalisi dan berisiko memungkinkan mereka untuk bangkit kembali," kata Robertson dilansir AFP.

YPG juga mengatakan, serangan yang dilancarkan Turki akan menguntungkan ISIS.

"Ancaman (Turki) datang bertepatan dengan kemajuan pasukan kami melawan teroris, kali ini dekat pintu masuk ke Kota Hajin," kata juru bicara YPG Nuri Mahmud.

SDF telah melancarkan serangan untuk mengusir sisa-sisa sel ISIS dari Hajin, di timur Sungai Eufrat dekat perbatasan Irak, pada 10 September.

Turki sebelumnya telah meluncurkan dua kali operasi militer di Suriah, yakni Perisai Eufrat pada Agustus 2016 yang selesai pada Maret 2017, serta pada operasi Ranting Zaitun pada Januari 2018 dan selesai pada Maret lalu.

Baca juga: Saat Putin, Erdogan, Macron, dan Merkel Bersua Bahas Nasib Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com