Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosovo Akan Membangun Militernya, Picu Konflik Baru di Balkan?

Kompas.com - 13/12/2018, 11:35 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

PRISTINA, KOMPAS.com - Pada Jumat (14/12/2018), parlemen Kosovo akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan apakah negeri itu sudah saatnya memiliki tentara sendiri.

Langkah ini dianggap sebagai sebuah aksi simbolis pernyataan kemerdekaan Kosovo dari Serbia yang di selama ini memicu ketegangan di antara kedua negara.

Sejak memisahkan diri dari Serbia yang memicu perang pada akhir 1990-an, Kosovo sepenuhnya tergantung pada militer NATO untuk menjaga keamanannya.

Namun, pada masa yang oleh sebuah harian di Kosovo disebut sebagai "pekan militer", para politisi di Pristina akan mengambil langkah besar.

Baca juga: Mulai dari Timor Leste hingga Kosovo, Inilah 5 Negara Termuda di Dunia

Langkah itu akan menentukan pengesahan undang-undang untuk mengubah pasukan bersenjata ringan yang disebut Pasukan Keamanan Kosovo (KSF) menjadi militer profesional.

Langkah ini diperkirakan bakal mendapat dukungan dari semua partai politik di negeri yang mayoritas penduduknya adalah etnis Albania itu.

Mereka yang menolak rencana ini adalah para anggota parlemen yang berasal dari etnis minoritas Serbia.

Rencana ini bahkan sudah memicu amarah di Belgrade, yang menolak bekas provinsinya itu memiliki militer tersendiri.

Belgrade menilai, keberadaan militer Kosovo akan menjadi ancaman bagi 120.000 warga etnis Serbia di negeri tersebut.

Pekan lalu, PM Serbia Ana Brnabic mengatakan, dia berharap negerinya tak perlu menggunakan kekuatan militer menghadapi Kosovo.

"Meski opsi itu tetap terbuka," ujar Brnabic.

Pernyataan keras Brnabic ini langsung mengembalikan kenangan banyak orang akan peristiwa dua dekade lalu.

Saat itu,  13.000 orang, sebagian besar etnis Albania, kehilangan nyawa ketika militer Serbia bentrok dengan pasukan pejuang kemerdekaan Kosovo.

Berbagai media di Serbia sudah memperingatkan kemungkinan pecahnya konflik baru. Bahkan harian Informer berani menulis perang dengan Kosovo akan pecah pada 15 Desember.

Namun, para pengamat menilai perang sesungguhnya tidak akan terjadi. Belgrade dan Pristina hanya akan saling bertukar kata dan kecaman.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com