Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek 102 Tahun Ini Menjadi Penerjun Payung Tertua di Dunia

Kompas.com - 12/12/2018, 14:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang nenek buyut berusia 102 tahun diyakini sebagai penerjun payung tertua di dunia setelah terjun dari ketinggian 14.000 kaki di langit Australia Selatan.

Irene O'Shea, warga asal Athelstone, dilansir AFP via Straits Times Rabu (12/12/2018) pertama kali terjun payung saat berusia 100 tahun pada 2016.

Baca juga: Mendarat di Atas Pohon, Penerjun Payung Ini Gelantungan Selama 3 Jam

Namun pihak penyelanggara menyatakan penerjunan yang terjadi Minggu (9/12/2018), saat dia berumur 102 tahun dan 194 hari, layak membuatnya masuk buku sejarah.

SA Skydiving menyatakan, O'Shea begitu senang karena bisa kembali berada dalam dropzone seraya menambahkan penerjunan berlangsung mulus.

Video memperlihatkan O'Shea berada di Langhorne Creek Dropzone bersama instruktur Jed Smith yang sudah menemaninya dalam penerjunan 2016.

ABC News memberitakan, O'Shea tersenyum sambil mengacungkan dua jempolnya dengan terbungkus sweater dan kait terpasang aman di tubuhnya.

"Keduanya kemudian turun dengan kecepatan 220 km per jam, dan menikmati pemandangan Danau Alexandrina dan Langhorne Creek," demikian pernyataan SA Skydiving.

Teman dan keluarga O'Shea, termasuk cucu dan cicitnya, menunggu si nenek buyut mendarat dengan selamat bersama tandemnya.

O'Shea mengandaskan rekor yang dipegang Bryson William Verdun Hayes, veteran Operasi D-Day saat Perang Dunia II silam.

Associated Press melaporkan, veteran asal Inggris itu berusia 101 tahun dan 38 hari ketika melakukan terjun payung pada Mei 2017.

O'Shea menuturkan dia bukanlah pecandu adrenalin. "Sejauh yang saya ingat, saya adalah orang yang normal," ujarnya berdasarkan rilis SA Skydiving.

Lebih lanjut, O'Shea melakukan terjun payung sebagai aksi untuk menggalang donasi bagi Asoasiasi Penyakit Motor Neuron (MND) Australia Selatan.

Putrinya meninggal dunia akibat penyakit itu beberapa tahun silam. "Saya melihat tahun ini sebagai peluang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan motor neuron," tuturnya.

Baca juga: Empat Penerjun Payung Nyaris Tertabrak Pesawat Jet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com