Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Massal Saat Misa di Katedral Brasil, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 12/12/2018, 09:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CAMPINAS, KOMPAS.com - Seorang pria dilaporkan menembaki jemaat yang tengah mengikuti misa di katedral Brasil dan mengakibatkan empat orang tewas.

Dilaporkan BBC Selasa (11/12/2018), serangan itu terjadi saat berlangsung misa siang di Katedral Metropolitan kota Campinas, sekitar 100 km di utara Sao Paulo.

Diwartakan O Globo, pelaku masuk dan duduk bersama jemaat lain sebelum berdiri dan menembak secara acak menggunakan dua pistol yang dibawanya.

Baca juga: Penembakan di Pasar Natal Perancis, 2 Orang Tewas

Setelah menewaskan empat umat, polisi menerangkan pelaku segera berlari ke altar dan bunuh diri dengan menembak kepalanya.

Adapun The Guardian memberitakan, pelaku diidentifikasi bernama Euler Fernando Gandolfo. Berusia 49 tahun tak mempunyai catatan kriminal.

Wali Kota Adriano Augusto mengatakan, Gandolfo berdiri setelah misa selesai dan langsung menembak ke arah jemaat yang masih berdoa.

"Dia pertama kali menembak orang yang berada di belakangnya. Dia menembak ke segala arah, tidak mengincar seseorang," terang Augusto.

Pedro Rodrigues, saksi mata berumur 66 tahun, menuturkan dia langsung berlari seraya mendengar Gandolfo terus memuntahkan peluru dari pistolnya.

"Sangat menakutkan. Dia langsung berdiri dan menembaki jemaat. Padahal mereka saat sedang berdoa," terang saksi mata lain, Alexandre Moraes.

Kepala Kepolisian Campinas Jose Henrique Ventura menjelaskan anggotanya yang saat itu berada di luar katedral langsung merangsek setelah mendengar bunyi tembakan.

Gandolfo berlari ke polisi saat terlibat baku tembak dengan polisi. Ventura menyatakan, masih terdapat 28 butir amunisi saat Gandolfo bunuh diri.

"Saat ini, kami belum menemukan motifnya," terang Ventura yang menambahkan, empat korban luka sudah dibawa ke rumah sakit dan tak mengalami luka membahayakan.

O Globo memberitakan kebanyakan dari para korban merupakan orang tua dan mengulas masih terdapat perbedaan soal jumlah korban dengan ada yang menyatakan lima orang.

Meski Brasil salah satu negara dengan angka pembunuhan tertinggi di dunia, penembakan massal di gereja terbilang langka.

Meningkatnya kekerasan bersenjata membuat Jair Bolsonaro, dijuluki Donald Trump-nya, memenangkan pemilihan presiden Oktober lalu.

Dalam kampanyenya, dia berjanji melonggarkan aturan kepemilikan senjata api agar warga Brasil bisa mempersenjatai diri melawan kriminal.

Baca juga: Penembakan Massal di Rumah Sakit Chicago, 4 Tewas Termasuk Pelaku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com