Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 30.000 Pegawai "Siluman", Mozambik Rugi Rp 3,6 Triliun

Kompas.com - 11/12/2018, 19:56 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber BBC,AFP

MAPUTO, KOMPAS.com - Pemerintah Mozambik mengklaim telah mengidentifikasi hingga 30.000 pegawai "siluman" dalam layanan sipil negara.

Keberadaan karyawan "siluman" itu disebut telah menyebabkan negara mengalami kerugian hingga 250 juta dollar AS (sekitar Rp 3,6 triliun) antara 2015 dan 2017.

Dilansir dari AFP, anggaran gaji pegawai pemerintah telah menyumbang hingga 55 persen total belanja negara Afrika yang miskin itu.

Disampaikan Menteri Layanan Sipil Mozambik, Carmelita Namashulua, mereka yang ada dalam daftar para pegawai "siluman" tersebut benar ada, namun dibayar untuk pekerjaan yang tidak mereka lakukan, sementara sisanya adalah pekerja yang telah meninggal atau yang memang fiktif.

Baca juga: Mozambik Pakai Dana Bantuan dari Inggris untuk Beli Jet Pribadi

"Sebuah tes yang dilakukan untuk mencari bukti keberadaan pegawai sipil di Mozambik antara 2015 hingga 2017 menemukan ada sekitar 30.000 orang yang tidak benar-benar ada dan sesuai," kata Namashulua.

"Dari jumlah pegawai 'siluman' tersebut, pemerintah Mozambik diperkirakan telah mengalami kerugian hingga 250 juta dollar," tambahnya kepada kantor berita negara.

Tes bukti kehidupan pegawai pemerintah di Mozambik itu dilakukan untuk menilai tingkat efektivitas pejabat di negara tersebut, yang berada di peringkat 153 negara paling korup menurut Indeks Transparansi Internasional 2017.

"Pemeriksaan yang dilakukan dalam jangka waktu dua tahun sekali itu memeriksa hingga sekitar 348.000 pegawai pemerintah yang terdaftar," lanjut Namashulua.

Melansir dari BBC, tes bukti kehidupan itu mewajibkan pegawai pemerintah yang terdaftar untuk hadir secara langsung ke kantor yang ditunjuk oleh negara dan membuktikan bahwa mereka benar-benar ada dan masih bekerja sesuai dengan tugasnya.

Di akhir proses audit, para pegawai yang gagal muncul atau kedapatan tidak menjalankan tugas seperti yang seharusnya maka akan berhenti menerima upah mereka.

Awal tahun ini, Maputo telah menguraikan rencana untuk mengendalikan pengeluaran negara, terutama untuk gaji publik.

Baca juga: Gunung Sampah 15 Meter di Mozambik Longsor, 17 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com