Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Digerebek Polisi, Puluhan Umat Gereja di China Hilang

Kompas.com - 10/12/2018, 20:10 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pendeta dan puluhan jemaat gereja Protestan yang tidak resmi di China dilaporkan hilang pada Senin (10/12/2018). Mereka hilang usai pihak berwenang menggerebek rumah-rumah.

Menurut pernyataan Early Rain Covenant Church yang bermarkas di Chengdu, Sichuan, penyisiran polisi itu digelar pada Minggu (9/12/2018) malam.

Umat yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, beberapa pemimpin gereja, termasuk pendeta Wang Yi ditahan.

Baca juga: Buka Lowongan Guru, Sekolah di China Wajibkan Pelamar Berijazah PhD

Setidaknya, ada 80 orang yang dinyatakan hilang, tapi tidak diketahui jelas berapa banyak yang ditahan atau jumlah yang belum terhitung.

"Sebagian besar anggota gereja dibawa dari rumah mereka, dan beberapa ditangkap di jalan," kata seorang jemaat kepada AFP.

"Beberapa ditemukan melalui ponsel dan dibawa pergi," ucapnya.

Polisi Sichuan menolak berkomentar, sementara Polisi Chengdu tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan konfirmasi.

Seperti diketahui, ada gereja Protestan resmi dan tidak resmi di China, termasuk Early Rain Covenant Church.

Sementara gereja yang diakui negara harus turut menampilkan lagu-lagu Partai Komunis dalam ibadat.

Gereja Katolik juga terbagi antara gereja tidak resmi yang dengan uskup yang diakui Vatikan, dan gereja resmi yang diatur.

Menurut ChinaAid, organisasi hak asasi manusia Kristen, Early Raid Covenant Church telah berulang kali mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari polisi dan pejabat masyarakat.

"Serangan besar-besaran pada malam hari terhadap mereka merupakan peningkatan terhadap penganiayaan agama di China," tulis Bob Fu, pendiri ChinaAid

Early Raid Covenant Church memilih tidak mendaftar secara resmi karena menginginkan kebebasan beragama.

Baca juga: Misi Pendaratan di Bulan Milik China Bawa Benih Kentang, Untuk Apa?

Sepanjang tahun ini, gereja-gereja tidak resmi di China mengalami tekanan. Pada September lalu, pejabat Beijing menutup Gereja Sion karena beroperasi tanpa izin.

Pada November lalu, uskup gereja tak resmi Vatikan di China dilaporkan menghilang, meski ada kesepakatan bersejarah tentang pengangkatan uskup pada September lalu antara Beijing dan Takhta Suci.

Sebagai informasi, kedua negara tersebut memutuskan hubungan diplomatik pada 1951.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com