Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun usai Menang Lawan ISIS, Bagaimana Kondisi Terkini Irak?

Kompas.com - 10/12/2018, 18:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Pada Senin (10/12/2018), Irak menandai setahun kemenangan terhadap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Menandai kemenangan tersebut, Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi berjanji untuk memerangi korupsi, bahkan meski dia menghadapi krisis politik dalam pemerintahan.

Setahun lalu, pendahulunya mengumumkan berakhirnya pertempuran selama tiga tahun untuk mengusir ISIS.

Baca juga: Konsulat Jerman di Irak Dituduh Bantu Penyelundupan Pengungsi Suriah

"Kemenangan terbesar melawan kekuatan jahat dan terorisme," kata Mahdi pada upacara di Kementerian Pertahanan, seperti diwartakan AFP.

Dia mengatakan, Irak kini menghadapi tantangan lain termasuk ratusan ribu orang masih telantar, pengangguran meluas, dan koruspi merajalela.

"Jika kita tidak menghilangkan korupsi, kemenangan kita akan berkurang," tuturnya.

Janji Mahdi untuk membasmi korupsi mirip apa yang juga dijanjikan pendahulunya usai mengumumkan kemenangan melawan ISIS.

Sementara Irak merupakan negara terkorup ke-12 di dunia versi Transparency International.

Di sisi lain, sekitar 1,8 juta warga Irak masih telantar, tinggal di kamp pengungsian, dan 8 juta orang membutuhkan bantaun kemanusian.

ISIS memang tidak lagi menguasai bagian besar wilayah Irak, tapi kelompok tersebut masih melancarkan serangan tabrak lari yang merusak rasa aman penduduk.

Awal yang baru?

Melalui kicauan di Twitter, Presiden Irak Barham Saleh menyatakan, hari ini sebagai peringatan kemenangan atas serangan kriminal terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah.

"Pahlawan kami mencapai kemenangan militer, memberi kami tugas untuk mencapai kemenangan akhir dengan kemenangan politik, sosial, dan budaya," katanya.

Kembali pada setahun lalu, Perdana Menteri Irak kala itu Haider al-Badadi mengumumkan kemenangan atas ISIS pada awal 9 Desember 2017.

Kemudian, hari berikutnya dinyatakan sebagai hari libur nasional.

Menandai peringatan satu tahun, pos pemeriksaan dan kendaraan militer di seluruh ibu kota dihiasi dengan balon.

Baca juga: Irak Bantah Jadi Mediator Perdamaian Arab Saudi dan Iran

Pemerintah menyatakan akan membuka kembali bagian dari Zona Hijau dengan keamanan tinggi, rumah bagi pejabat resmi dan kedutaan besar Barat.

Meski peringatan dirayakan dengan meriah, namun negara tersebut masih terperosok dalam krisis politik.

Pemilihan parlemen pada Mei lalu tidak menghasilkan koalisi jelas, dengan perpecahan politik untuk melumpuhkan upaya Mahdi mengisi posisi-posisi kunci kabinet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com