Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roger Si Kanguru Berotot Mati di Umur 12 Tahun

Kompas.com - 10/12/2018, 13:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DARWIN, KOMPAS.com — Seekor kanguru yang menjadi populer karena badannya yang berotot dilaporkan mati pada Sabtu pekan lalu (8/12/2018).

The Kangaroo Sanctuary Alice Springs, dikutip Channel News Asia pada Senin (10/12/2018), menyatakan, kanguru bernama Roger itu mati pada umur 12 tahun.

Baca juga: Kanguru Tenggelam di Pantai, Selamat Berkat Polisi Lakukan Prosedur CPR

Dalam video resmi, Chris "Brolga" Barns, penyelamat kanguru sekaligus pendiri Sanctuary, menuturkan, Roger mati karena usia tua.

Barns mengatakan, 10 tahun silam dia membangun Sanctuary yang berlokasi di Northern Territory, Australia, agar Roger bisa menjadi pejantan utama.

Daily Mirror memberitakan, Barns menyelamatkan Roger dari kantong induknya yang mati, dan membesarkannya di Sanctuary.

"Saat itu, saya membangun tempat ini bagi Roger dan beberapa istrinya, Ella dan Abigail, supaya mereka mempunyai tempat untuk hidup," kata Barns.

Dia melanjutkan, Roger tumbuh menjadi kanguru yang dicintai semua orang di dunia, dan menyatakan Roger dikuburkan di Sanctuary.

"Supaya dia bisa bersama keluarganya. Kami bakal selalu mengenangnya hari ini hingga tahun-tahun ke depan. Dia bakal selalu ada di sini," lanjut Barns.

Dia menambahkan, Roger sudah mulai menunjukkan tanda-tanda "kelelahan" dengan kurangnya agresivitas pada Januari lalu.

Roger, kata Barns, biasanya mengejar dia ke segala arah dan berusaha menendangnya. Namun sejak Januari, perilakunya tidak seperti itu.

Kanguru itu mencuri perhatian di internet pada 2015 ketika muncul dengan penampilannya yang berotot, dan gambar dia menghancurkan ember besi.

Roger dilaporkan mempunyai bobot 90 kilogram dan mempunyai tinggi sekitar 2 meter. Mirror melansir, saat muda kanguru biasanya bergulat dan bertarung.

Semakin kuat kanguru, maka banyak gulat yang bisa dia menangi dan memberikannya keuntungan sebagai pusat perhatian bagi kanguru betina.

Pejantan dominan biasanya menghabiskan banyak waktu dengan menampilkan posturnya memamerkan otot untuk menangkal tantangan bertarung dari pejantan lain.

Baca juga: Di Australia, Harry dan Meghan Disuguhi Daging Kanguru Bakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com