Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eva Christiane von Reumont, Perempuan Jerman Pemburu Wayang Kulit

Kompas.com - 07/12/2018, 19:10 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Eva Christiane von Reumont memang bukan warga Jerman biasa. Setelah menyelesaikan Masternya di Universitas Hochschule der Kuenste Bern, kini dia melanjutkan program doktornya, di tempat yang sama.

Bedanya, Eva makin mendalami dunia pewayangan. Salah satunya, hingga mengenal Mala Raja, tokoh yang jauh dari hingar bingar kisah Mahabarata atau Ramayana.

Keluar masuk museum adalah kegiatan sehari-harinya. Hingga kini, Eva sudah blusukan di 30 museum di seluruh dunia. Salah satunya Museum Rietberg, Zurich.

Baca juga: Sambut HUT RI, Wayang Kulit Kibarkan Bendera Merah Putih

"Saya sedang menyiapkan pameran wayang kulit di museum ini,“ katanya.

Sayangnya, koleksi wayang kulit di Museum Rietberg, tidak mencukupi untuk menggelar sebuah pameran wayang secara lengkap. "Hanya ada 60-an koleksi wayang di sini," katanya.

Meskipun hanya 60-an, wayang-wayang kulit yang berada di museum ini sudah berusia ratusan tahun.

Cat yang melapisi wayang itu sudah memudar bahkan mengelupas. Bulu sapi yang digunakan sebagai rambut Semar juga sudah rontok. Hanya karena dibuat dari kulit, termasuk japitnya, koleksi ini masih akan bertahan lama.

Bahkan, bisa jadi, akan bertahan sangat lama, karena Eva kini dipercaya mengurusnya. Arjuna, Dewi Kunti, Krisna, hingga Semar, yang semula tergeletak tak beraturan di dalam kardus kini mulai mendapatkan sentuhan Eva.

"Di Indonesia, terlalu lembab. Di sini justru terlalu kering,“ katanya.

Dengan amat hati-hati, Eva membungkus wayang berusia ratusan tahun itu dengan semacam kertas roti.

Antara tangan dan tubuh, mendapatkan bungkus tersendiri. Pita sutera juga mengikatnya dengan lembut, namun terukur.

Tokoh Gajah Mina, yang ditemukan di Museum Etnologi Berlin, kakinya patah tetapi kini sudah disambung kembali. Beberapa bagian catnya yang mulai mengelupas kini dilapisi funori.

Baca juga: Wayang Kulit Madura, Hidup Segan Mati Tak Mau (5)

"Sejenis ganggang, sangat cocok untuk melindungi warna wayang,“ kata Eva.

"Indah sekali bukan,“ katanya sambil menatap Sengkuni.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com