KOMPAS.com - Wayang kulit sudah diakui sebagai salah satu budaya warisan dunia UNESCO sejak 2003. Meski demikian masih banyak hal yang bisa digali dari kesenian tradisional ini.
Salah seorang yang amat tertarik mendalami wayang kulit adalah Eva Christiane von Reumont, seorang perempuan asal Jerman.
Siapa sosok perempuan ini? Jurnalis Indonesia yang bermukim di Swiss Krisna Diantha menceritakan sosok luar biasa ini untuk Kompas.com.
Setelah menyelesaikan studi masternya tentang restorasi wayang kulit, Eva Christiane von Reumont, justru makin tenggelam dalam dunia pewayangan.
Baca juga: Tjakrabirawa, Paspampres Generasi Pertama dari Kisah Wayang Kulit
Di tengah kesibukannya menyelesaikan program doktoral di bidang yang sama, Eva kini rajin blusukan di berbagai museum di Swiss.
Hasilnya cukup mengejutkan. Perempuan kelahiran Jerman ini menemukan koleksi wayang kulit yang usianya sudah ratusan tahun.
Tak hanya wayang kuno, namun juga koleksi lengkap satu set pewayangan yang belum pernah dipamerkan ke publik.
Kompas.com diundang Eva untuk menyaksikan bagaimana wayang-wayang kulit bernilai tinggi itu, dirawat dengan tekun di sebuah museum di Zurich.
Jika tak ada aral melintang, Eva bersama museum Rietberg Zurich, akan memamerkan wayang-wayang tersebut kepada publik.
Nama, Gatotkaca, Sengkuni, Semar, hingga Hanoman, mungkin sudah dikenal di luar kepala para penggemar wayang di Indonesia.
Namun nama Mala Raja, barangkali masih sangat asing bangkan di telinga penikmat wayang kulit.
Namun, tidak demikian bagi Eva Christiane von Reumont yang tanpa banyak kesulitan, bisa menjelaskan karakter Mala Raja.
"Aslinya (dia) anak Balasara, yang dilahirkan seekor ikan,“ papar Eva, ketika ditemui di museum Rietberg, Zurich, Swiss, belum lama ini.
Baca juga: Kisah Dalang Wayang Kulit Tunanetra yang Tampil di Depan Obama
Eva menemukan rincian tokoh Mala Raja, atas catatan A de Guemenee, di Volkerkunde Museum Zurich, Swiss.
Namanya juga dunia pewayangan, lanjut Eva, ikan tersebut tanpa sengaja menelan sperma Balasara yang hanyut di sungai Gangga, India. Ikan itu kemudian hamil dan lahirlah Mala Raja.