Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Buruh China, Dibayar Rp 185 Tiap Buat Boneka Ariel Seharga Rp 648.000

Kompas.com - 07/12/2018, 15:17 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok pejuang hak asasi manusia (HAM) Solidar Suisse dan China Labour Watch menginvestigasi pabrik pembuat boneka putri duyung di film animasi The Little Mermaid, Ariel.

Kedua kelompok ini menemukan ada ketidakadilan terkait jam kerja dengan upah yang didapat para buruh di pabrik Wah Tung di Heyuan, China. Heyuan adalah kota berpenduduk sekitar 3 juta orang di Provinsi Guangdong.

Dilansir dari The Guardian, buruh pabrik tersebut, yang sebagian besar perempuan, hanya diberi upah 85 pence atau sekitar Rp 15.725 per jam tanpa tunjangan kesehatan.

Selain itu, mereka hanya dibolehkan libur sehari selama sebulan. Seorang buruh bahkan mengaku bahwa dia bisa bekerja dengan jam lembur atau tambahan 175 jam tiap bulan untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika seorang buruh tidak masuk selama tiga hari atau lebih, maka mereka dapat terkena sanksi, bahkan diberhentikan dari pekerjaan.

Menurut The Guardian, gaji yang didapat para buruh ini melanggar aturan ketenagakerjaan di Negeri Tirai Bambu itu.

Selain itu, juga terdapat ketidakseimbangan gender di perusahaan. Di level manajemen jumlah perempuan dibandingkan laki-laki adalah 1:9. Namun, di level bawah terdapat 80 persen buruh perempuan.

Baca juga: Kim Jong Un Ingin Ganti Buruh Pabrik dengan Robot

Timpang

Boneka The Princess Sing & Sparkle Disney Ariel, sang putri duyung yang dikenal memiliki rambut panjang berwarna merah ini juga dibuat sedemikian mirip dengan karakter dalam film. Rencananya, boneka Ariel akan terus diproduksi hingga Hari Natal tiba.

Hal yang mengejutkan, untuk tiap boneka Ariel yang dibuat, para buruh di China itu hanya mendapat 1 penny atau setara dengan Rp 185. Padahal, satu boneka itu dijual seharga 35 poundsterling atau sekitar Rp 648.000.

Pabrik Wah Tung memperkerjakan ribuan pekerja yang dibayar murah dan diberi jam kerja yang panjang untuk membuat boneka Ariel.Guardian Pabrik Wah Tung memperkerjakan ribuan pekerja yang dibayar murah dan diberi jam kerja yang panjang untuk membuat boneka Ariel.
Pada puncak produksinya, pabrik Wah Tung mampu memproduksi 2.400 boneka Ariel tiap hari.

Bagi divisi produk konsumen Walt Disney's, boneka itu sendiri mengeruk banyak uang. Mereka mendapatkan pendapatan operasional sebesar 264 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,9 triliun. Sedangkan, penghasilan yang didapat sebesar 880 juta poundsterling atau sebesar Rp 11,4 triliun.

Nasib buruh

Para buruh di pabrik Wah Tung terbilang memprihatinkan. Dalam kondisi terburuk mereka hanya mendapatkan 2.000 yuan (sekitar 228 poundsterling atau Rp 4,23 juta). Dalam kondisi baik, mereka bisa mendapatkan 3.000 yuan.

Jumlah ini sangat timpang dibandingkan gaji rata-rata di China yang sebesar 7.665 yuan.

Pabrik Wah Tung juga menerapkan kebijakan kepada para buruh untuk tiba di pabrik 10 menit sebelum jadwal kerja mereka.

Kelompok China Labour Watch sempat mengabadikan momen beberapa buruh memilih tidur ketika jam istirahat tiba.

Baca juga: Polisi China Bongkar Pabrik Produsen Kondom Palsu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com