Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konjen RI Kaget Disapa Pakai Bahasa Indonesia oleh Siswa di Cobbitty

Kompas.com - 06/12/2018, 17:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Konsul Jenderal RI di Sydney, Australia, Heru Subolo begitu terkejut ketika melangkah di halaman Sekolah Anglikan Macarthur Rabu (5/12/2018).

Saat itu, sekelompok pelajar yang sedang menikmati istirahat makan siang serta merta menyapanya dari jauh "Selamat Pagi Pak".

Baca juga: 5 Turis India yang Mengemis dan Meramal di Nunukan Tak Bisa Bahasa Indonesia

Sambil menoleh, Heru Subolo memberikan senyum kaget sekaligus bangga membalas sapaan tersebut sembari memberikan koreksi.

"Selamat siang. Ini sudah siang," ujar Heru yang kemudian disambut tawa dari para siswa, guru Bahasa Indonesia, serta staf Konjen RI yang menemani.

Didampingi Konsul Hermanus Dimara dan dua orang staf, Heru berada di Cobbitty, tempat Sekolah Macarthur berlokasi.

Mereka berdiskusi mengenai Bahasa Indonesia serta rencana kolaborasi pada 2019. Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya KJRO mendukung pengajaran dan pembelajaran Bahasa Indonesia.

Heru bercakap-cakap dengan siswa tahun ke-9 saat melangkah menuju tempat pertemuan bersama Kepala Sekolah Dr David Nockles, Wakil Kepala Sekolah Andrew Kokic, dan lima guru Bahasa Indonesia.

Dalam pertemuan, Heru mengungkapkan Bahasa Indonesia saat ini menjadi semakin relevan, terutama setelah kedua negara meningkatkan relasi menjadi Kemitraan Komprehensif Strategis.

"Secara khusus, Bahasa Indonesia relevan bagi kalian selaku duta-duta masa depan Australia," ujar Heru mengapresiasi tiga siswa kelas 12 yang bergabung dalam pertemuan sebagaiman rilis yang diterima Kompas.com.

Sekolah Macarthur telah menawarkan Bahasa Indonesia selama 30 tahun, dan diajarkan sebagai pelajaran wajib dari usia dini hingga Kelas 8, dan menjadi pelajaran pilihan di Kelas 9-12.

Kepala Sekolah Nockles berkata, Indonesia adalah satu-satunya bahasa asing yang tetap diizinkan berlangsung meski junmlah siswa minimum.

Sebabnya, dia mempertimbangkan pentingnya Bahasa Indonesia dan melihat relevansi memiliki keahlian berbahasa Indonesia baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Di antaranya, kedekatan geografis Australia-Indonesia memberi peluang bagi siswa yang menguasai Bahasa Indonesia dapat memberi keuntungan.

"Karena itu, kami mendorong siswa Kelas 9 dan orangtua mereka bahwa mengambil Bahasa Indonesia menguntungkan," kata Nockles.

Pada 2019, hampir 50 persen dari Kelas 9 memilih Bahasa Indonesia, 14 orang memilih di Kelas 10, enam orang untuk Kelas 11, dan lima orang di Kelas 12.

Baca juga: Bahasa Indonesia Segera Masuk Kurikulum Sekolah di Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com