Perangi Aksi Kejahatan, Rio de Janeiro akan Pasang 30.000 Kamera Pengawas

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Angka kriminalitas yang tinggi di Brasil mendorong pemerintahannya untuk mengambil tindakan nyata dalam menindak dan mencegah para pelaku kejahatan.

Salah satunya dengan memasang kamera pengawas untuk memantau setiap sudut kota yang dianggap rawan.

Pemerintahan negara bagian Rio de Janeiro pun bermaksud memasang hingga 30.000 kamera pengawas yang diharapkan dapat membantu mengurangi angka kejahatan.

Disampaikan gubernur terpilih, Wilson Witzel, yang akan mulai bertugas Januari 2019 mendatang, tender untuk pemasangan 30.000 kamera pengawas itu akan segera dimulai.

Baca juga: Terekam Kamera, Sebuah Pesawat Mendarat di Jalan Tol yang Ramai

Menurut Witzel, kamera pengawas dipasang untuk membantu pemerintah, terutama pihak berwenang, dalam memerangi kejahatan dan membantu dalam menjaga keamanan.

"Keamanan adalah prioritas kami," kata Witzel yang memenangkan pemilu di Rio de Janeiro pada 28 Oktober lalu dengan perolehan 60 persen suara.

Tak hanya kamera pengawas, Witzel mengatakan juga akan menggunakan drone.

Surat kabar lokal, O Globo, menuliskan, drone yang digunakan termasuk yang memiliki kemampuan tempur, yakni dapat menembakkan senjata yang dikendalikan dari jarak jauh.

Diharapkan drone tempur akan dapat menjangkau para anggota geng di tempat-tempat yang sulit diakses maupun yang tidak dapat dijangkau.

Witzel telah berangkat ke Israel pada Selasa (4/12/2018), di mana salah satu agendanya adalah melihat kemampuan negara itu dalam memanfaatkan drone untuk melawan kejahatan.

Selain itu, Witzel juga dilaporkan bakal melihat teknologi kamera pengenal wajah buatan Israel.

Diberitakan AFP, tim komunikasi Witzel tidak merinci agenda kunjungan gubernur terpilih itu selama di Israel. Mereka hanya menyebut ada sejumlah aktivitas berbeda dan salah satunya mempelajari tentang teknologi drone.

Baca juga: Marak Kamera Tersembunyi, 20.000 Toilet Umum di Seoul Bakal Diperiksa Setiap Hari

Witzel yang dikenal sebagai politisi kanan jauh yang setia pada Presiden Jair Bolsonaro itu sempat menyampaikan pernyataan kontroversial, yakni akan mengotorisasi polisi sniper untuk menembak mati pelaku kriminal meski mereka tidak mengancam petugas.

Dalam konferensi persnya, pada Senin (3/12/2018), Witzel mengatakan akan melakukan investasi besar-besaran di bidang keamanan, terlepas dari kondisi keuangan negara bagian Rio de Janeiro yang berada di ambang kebangkrutan.