Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal 1MDB Akan Masuk dalam Pelajaran Sejarah Malaysia

Kompas.com - 03/12/2018, 16:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Skandal korupsi di 1Malaysia Development Berhad (1MDB) akan masuk dalam silabus mata pelajaran sejarah untuk pelajar di seluruh Malaysia.

Demikian pernyataan dari Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik pada Senin (3/12/2018), seperti dikutip Straits Times.

Menurut dia, hal tersebut akan membantu mendidik generasi muda akan bahaya kejahatan korupsi yang dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya.

Baca juga: Putri Anwar Ibrahim: Jangan Sampai Ada Skandal 1MDB Jilid Dua

"Saya akan memastikan bahwa 1MDB dan bagaimana beberapa pemimpin merampok negara akan dimasukkan dalam buku-buku sejarah sehingga generasi mendatang tidak akan membuat kesalahan yang sama," katanya.

Pernyataan Maszlee merupakan tanggapan atas pertanyaan parlemen dari posisi Ahmad Maslan.

Ahmad bertanya apakah sejarah lokal diajarkan di sekolah swasta, termasuk 60 sekolah independen China.

Ahmad mengaku ingin tahu berapa tahun harus berlalu sebelum suatu peristiwa dianggap sebagai bagian dari pelajaran sejarah.

Sebelumnya, Maszlee memberitahu anggota parlemen bahwa Kementerian Pendidikan sedang menyiapkan komite untuk meninjau dan memperbaiki buku-buku teks sejarah, serta metode pengajaran subjek.

Seperti diketahui, skandal 1MDB menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ke meja hijau.

Seperti diketahui, Najib dan sekutu-sekutunya dituduh menjarah miliaran dolar dari 1MDB untuk membeli banyak aset, mulai dari real estate di AS hingga karya seni.

Baca juga: Malaysia Habiskan Rp 12 Miliar untuk Rawat Yacht Terkait Skandal 1MDB

Tak lama setelah turun dari kursi nomor satu di Malaysia, "harta karun" Najib disita dalam penggerebekan di sejumlah properti milik dia dan keluarganya, termasuk uang tunai, perhiasan, dan tas mewah.

Miliarder asal malaysia, Tow Taek Jho atau kerap disapa Jho Low, yang diduga terlibat dalam korupsi itu hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Kasus 1MDB tersebut mencuat ketika Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dollar AS atau Rp 9,5 triliun ke rekening pribadinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com