Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa 50 Kerangka dan Tengkorak Manusia, Seorang Pria India Ditahan

Kompas.com - 03/12/2018, 11:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

SARAN, KOMPAS.com - Seorang pria di India ditahan polisi setelah kedapatan membawa puluhan kerangka dan tengkorak manusia di sebuah stasiun kereta api.

Melansir dari The Telegraph, Senin (3/12/2018), pria tersebut ditangkap di Stasiun Kereta Api Chhapra Junction di distrik Saran, Negara Bagian Bihar, India timur laut, yang berbatasan dengan Nepal.

Tersangka yang kemudian diketahui bernama Sanjay Prasad, ditahan dengan membawa 16 tengkorak dan 34 kerangka manusia dalam tasnya.

Menurut laporan kepolisian, tersangka ditahan saat dalam perjalanan menggunakan kereta Balia-Sealdah Express menuju Kolkata. Dia disebut akan menuju perbatasan Bhutan.

Kepada polisi, pria tersebut mengaku membawa tulang-tulang manusia itu dari Balia di Uttar Pradesh dan berencana membawanya memasuki China melalui Bhutan. Demikian diberitakan Times of India.

Baca juga: Sedang Menggali, Seorang Pria Temukan Tengkorak Suami Pertama Istrinya

Polisi meyakini, tersangka adalah anggota kelompok geng yang memasok kerangka manusia untuk tujuan okultisme di wilayah Himalaya.

"Mereka juga mengklaim adanya permintaan besar untuk kerangka manusia dari kalangan mahasiswa kedokteran di China," kata petugas polisi.

"Tersangka saat ini ditahan, sementara penyelidikan tetap dilanjutkan untuk mencari tahu anggota komplotannya, kata Wakil Direktur Kepolisian Mohammad Tanvir.

Belum diketahui pasti dari mana asal tersangka mendapatkan kerangka manusia tersebut, sementara polisi tidak menerima laporan adanya kasus pencurian makam.

Kemungkinan kerangka tersebut berasal dari makam orang Kristen atau Muslim, karena umat Hindu di India lebih banyak melakukan kremasi.

Namun ada dugaan tersangka mendapatkannya dari rumah krematorium, karena pekerjanya berpotensi disuap.

Selain kerangka manusia, bersama tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, mata uang Nepal dan Bhutan, dua kartu identitas dan kartu dengan nomor telepon Nepal.

"Adanya mata uang asing mengindikasikan kasus ini kemungkinan melibatkan warga negara asing," kata Tanvir.

Baca juga: Bak Film Horor, Semut Ini Hiasi Sarang dengan Tengkorak Musuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com