Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tensi dengan Ukraina Memanas, Rusia Uji Coba Persenjataannya

Kompas.com - 01/12/2018, 19:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia dilaporkan menguji coba sistem pertahanan rudalnya di tengah ketegangan yang terjadi sejak Minggu (25/11/2018).

Diwartakan Newsweek Jumat (30/11/2018), Rusia menempatkan sistem pertahanan anti-serangan udara Pantsir-S di Semenanjung Crimea.

Baca juga: Ukraina Bakal Larang Pria Rusia Usia 16-60 Tahun untuk Masuk

Dalam keterangan resminya, Distrik Militer Selatan berkata penempatan itu terjadi setelah sistem itu menjalani uji coba di Kapustin Yar, Region Astrakhan.

"Para personel menjalani pelatihan khusus di pusat pelatihan pertahanan udara Krasnodar dalam rangka mengoperasikan Pantsir-S," ujar distrik selatan.

Pelatihan itu mencakup simulasi serangan dari pesawat tempur, drone, serta senjata presisi lain, dan elemen perangkat elektronik penunjang.

Dari latihan tersebut, Distrik Militer Selatan menyatakan unit yang ditopang brigade anti-udara itu mampu menghancurkan 50 target.

Penempatan Pantsir-S menyusul mobilisasi sistem pertahanan rudal S-400 serta rudal penjelajah subsonik anti-kapal Kh-35 Bal.

Mobilisasi tersebut terjadi pasca-insiden di Selat Kerch di mana Rusia menembak dan menahan tiga kapal perang milik Ukraina.

Dua kapal artileri ringan, Berdyansk dan Nikopol, serta kapal tongkang Yana Kapa dianggap melanggar wilayah maritim Rusia.

Sebanyak 24 pelaut, tiga di antaranya terluka, dihadirkan di pengadilan Crimea dan diperintahkan untuk ditahan selama dua bulan.

Tindakan Rusia itu direspon Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengumumkan pemberlakukan undang-undang darurat militer selama 30 hari.

Selain itu, militer Ukraina juga menggelar latihan untuk mengantisipasi jika terjadi konflik yang digelar pada Kamis (29/11/2018).

Latihan itu melibatkan jet tempur Sukhoi Su-25, helikopter MiG Mi-24, dan menembakkan sistem pertahanan mereka di pesisir Urzuf.

Komandan Ukraina Serhiy Nayev kepada AFP mengatakan saat ini mereka mempertimbangkan Kremlin sebagai musuh. "Sebab, kami tidak mempunyai lawan lain," terangnya.

Poroshenko mengklaim, dia memperoleh laporan intelijen bahwa Rusia tengah mempersiapkan serangan darat dengan menempatkan tank di perbatasan.

Baca juga: Presiden Ukraina: Putin Ingin Kekaisaran Rusia Bangkit Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com