Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

George HW Bush: Dari Pilot Perang Dunia II hingga Jadi Presiden AS

Kompas.com - 01/12/2018, 16:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden ke-41 Amerika Serikat (AS) George HW Bush meninggal dalam usia 94 tahun pada Jumat (30/11/2018).

Bush begitu dikenal karena saat dia memimpin pada periode 1989 hingga 1993, dunia menghadapi dinamika politik terbesar di akhir Perang Dingin.

Dimulai dari runtuhnya Tembok Berlin yang dilanjutkan dengan bubarnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991, dan membuat AS menjadi satu-satunya negara adikuasa dunia saat itu.

Baca juga: Mantan Presiden AS George HW Bush Meninggal di Usia 94 Tahun

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) hanya memimpin satu periode setelah harus mengakui kekalahan dari jagoan Partai Demokrat, Bill Clinton.

Meski begitu, kiprahnya melahirkan dinasti politik baru di mana dua putranya menjadi pemimpin baik di level negara maupun negara bagian.

Putra tertuanya, George Walker Bush, mengikuti jejak Bush Senior menjadi Presiden AS selama delapan tahun dari 2001 hingga 2009.

Kemudian putra keduanya, John Ellis atau dikenal sebagai Jeb Bush, memimpin Florida sebagai gubernur pada 1999 hingga Januari 2007.

Dilansir AFP Sabtu (1/12/2018), berikut biografi singkat dari presiden yang terkenal dengan janji kampanye "Read my lips. No new taxes (Baca bibir saya. Tidak ada pajak)" itu.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: George Bush, Presiden Ke-41 AS

1. Lahir dari Keluarga Dinasti Politik
Lahir pada 12 Juni 1924 di Milton, Massachusetts, George Herbert Walker lahir berasal dari keluarga politik nan kaya di New England.

Sang ayah, Prescott Bush, merupakan seorang bankir yang sukses sekaligus Senator dari Negara Bagian Connecticut pada 1952-1963.

Bush kecil pernah mengenyam pendidikan di sekolah prestisius Akademi Phillips Andover. Namun, dia menunda masuk ke Universitas Yale.

Di ulang tahunnya yang ke-18, dia memutuskan masuk ke militer dan mendaftar ke Angkatan Laut AS saat Perang Dunia II berkecamuk.

Sepanjang Perang Dunia II, dia menjadi pilot pesawat tempur Gruumman TBM Avenger yang bertugas menyerang fasilitas militer Jepang di Chichijima.

Baca juga: Trump dan Obama Beri Ucapan Duka Cita atas Wafatnya George Bush Senior

Selama menjalankan operasi, pesawatnya ditembak oleh senjata anti-pesawat Jepang. Meski begitu, dia berhasil menjatuhkan torpedo ke sasaran.

November 1944, Bush kembali berpartisipasi dalam beberapa misi di Filipina hingga dia dan skuadronnya dikirim pulang ke AS.

Sepanjang pengabdiannya di militer pada 1942-1945, presiden yang menggamit pangkat Letnan itu mengantongi 58 misi tempur.

Sebelum perang berakhir, Bush menikah dengan Barbara Pierce pada Januari 1945 dan dikaruniai enam anak. Putri tertuanya, Robin, meninggal karena leukemia.

2. Bisnis dan Mulai Meniti Karir Politik
Setelah perang, Bush kembali ke Yale dan lulus di bidang Ekonomi dalam waktu 2,5 tahun. Namun, dia tidak mengikuti jejak ayahnya di dunia perbankan.

Dia memilih berkarir di bisnis minyak di Texas. Dia mengejutkan banyak orang dengan kesuksesannya, dan menjadi jutawan di umur 40 tahun.

Setelah mapan, Bush mulai tertarik kepada politik dan terjun pada 1963 dengan menjadi Ketua Partai Republik untuk Harris County.

Baca juga: Mantan Presiden AS George HW Bush Diperbolehkan Pulang dari RS

Sempat gagal menjajal pemilihan anggota Senat Texas, pada 1966 dia berhasil menjadi anggota House of Representatives AS asal Texas, dan menjabat dari 3 Januari 1967 hingga 3 Januari 1971.

Di antaranya Duta Besar AS untuk PBB, Utusan AS untuk China, hingga menjabat sebagai direktur Badan Intelijen Pusat (CIA).

Bush mulai menjajal tantangan lebih besar dengan mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, dia kalah oleh Ronald Reagan dalam pemilihan partai.

Meski begitu, Reagan memilihnya sebagai wakil. Pasangan ini melenggang menjadi orang nomor satu dan dua AS setelah mengalahkan kandidat Partai Demokrat, Jimmy Carter.

Baca juga: Mantan Presiden AS George HW Bush Kembali Dirawat di Rumah Sakit

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com