Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Pria AS yang Tewas Dibunuh Ungkap Kehidupan Suku Sentinel

Kompas.com - 30/11/2018, 14:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PORT BLAIR, KOMPAS.com - Sebuah catatan dari pria Amerika Serikat (AS) yang diduga dibunuh Suku Sentinel ungkap kehidupan sosial suku paling berbahaya di dunia itu.

Catatan berjudul "Observasi" milik John Allen Chau itu disita polisi dari salah satu nelayan yang menurunkannya di Pulau Sentinel Utara.

Nelayan bernama S Jampo bersama empat rekannya ditangkap karena membawa Chau ke pulau yang terlarang bahkan bagi warga India tersebut.

Baca juga: Jurnal Pria AS Ungkap Kontak dengan Suku Sentinel Sebelum Dibunuh

Diwartakan Hindustan Times Jumat (30/11/2018), catatan itu kemudian dibagikan ke para antropolog guna menemukan cara dalam mengamankan jenazah Chau.

Hindustan Times melansir jika catatan itu benar, Chau menjadi orang pertama yang berhasil menyelinap ke pulau dalam 12 tahun terakhir.

Berdasarkan catatan tersebut, pada 15 November pagi hari waktu setempat, Chau bertemu dengan seorang pria yang kelihatannya seperti pemimpin suku.

Pria itu, ujar Chau mengenakan mahkota dari bunga di kepalanya. "Dia berdiri di atas batu karang dan berteriak kepada saya," tulis Chau.

Pria yang berasal dari Alabama itu menjabarkan bahasa yang dipergunakan suku yang diyakini bermigrasi dari Afrika 50.000 tahun silam tersebut.

Satu dari sedikit foto yang memperlihatkan sekilas penduduk pulau Sentinel Utara, kepulauan Andaman, India. Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi.Daily Mail Satu dari sedikit foto yang memperlihatkan sekilas penduduk pulau Sentinel Utara, kepulauan Andaman, India. Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi.

Orang Sentinel, kata Chau, berbicara dengan nada tinggi dan terdengar seperti huruf b, p, l, dan s. "Mereka sepertinya sedang melontarkan makian," katanya.

Chau menulis dia sempat menggunakan kalimat dari Jarawas, suku yang berasal dari Andaman Selatan dan Tengah. Namun Sentinel sepertinya tak memahaminya.

Pria 27 tahun yang juga merupakan aktivis organisasi keagamaan tersebut juga menggambarkan topografi Pulau Sentinel Utara.

Sentinel Utara memiliki hamparan pasir putih nan kasar dengan pantai menakjubkan yang bisa dipakai berselancar di bagian selatan.

Kemudian setiap rumah menampung sedikitnya 10 orang Sentinel dan ada rumah dengan jumlah penghuni mencapai 50, termasuk anak-anak.

Chau menulis, dia memprediksi jumlah penduduk Sentinel mencapai 250 orang. Angka tersebut lebih banyak 50 orang dibanding data pemerintah India.

Baca juga: Jenazah Pria AS yang Tewas di Pulau Sentinel Akhirnya Tak Bisa Diambil

Setelah tsunami yang terjadi pada 2004 silam, New Delhi menggelar pantauan udara dan mengestimasi jumlah Suku Sentinel mencapai 40-200 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com