Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Mati Tersangka Kasus Narkoba, 3 Polisi Filipina Terancam Penjara Puluhan Tahun

Kompas.com - 29/11/2018, 18:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Tiga polisi Filipina terancam hukuman penjara minimal 20 tahun setelah dinyatakan bersalah karena menembak mati seorang remaja yang dituduh terlibat dalam kasus peredaran narkoba.

Dalam persidangan yang digelar di pengadilan Manila utara, pada Kamis (29/11/2018), ketiga polisi tersebut dinyatakan bersalah telah melakukan pembunuhan terhadap Kian Delos Santos, yang baru berusia 17 tahun, di sebuah gang di Manila pada 2017.

Kepolisian mengatakan remaja itu adalah kurir narkoba dan sempat menembaki petugas saat hendak ditahan.

Namun rekaman kamera pengawas menunjukkan fakta yang berbeda. Dalam rekaman CCTV itu tampak dua terdakwa polisi menyeret anak laki-laki yang tidak bersenjata.

Baca juga: Sejak Duterte Berkuasa, 34 Pengacara Tewas Ditembak

Anak laki-laki tersebut, yang diketahui kemudian adalah Delos Santos, terbaring di tanah dan menutupi kepala dengan kedua tangannya.

Menurut pengakuan saksi mata, pada saat-saat terakhir, anak remaja itu memohon kepada polisi agar tidak menembaknya.

Keluarga Delos Santos yang hadir di persidangan langsung menangis di ruang sidang setelah tiga polisi itu dinyatakan bersalah.

"Saya sangat bahagia karena ini membuktikan bahwa putra saya tidak bersalah dan tidak terlibat narkoba," kata Lorenza, ibunda Delos Santos, kepada wartawan, dilansir AFP.

Kasus tersebut menjadi yang pertama menghukum petugas polisi dalam kaitannya dengan kampanye perang melawan narkoba yang diluncurkan Presiden Rodrido Duterte pada 2016.

Duterte sempat berjanji akan mengampuni petugas berwenang yang menjalankan kampanye kerasnya. Namun Duterte menolak membela ketiga anggota polisi yang didakwa dalam kasus kali ini.

Dalam pidatonya, beberapa hari setelah penembakan, Duterte mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan tiga terdakwa polisi adalah kejahatan.

"Itu benar-benar buruk. Itu jelas bukan melaksanakan tugas. Jangan melakukan kejahatan," kata Duterte.

Sebelumnya pada Januari tahun lalu, petugas polisi narkotika dituduh menculik dan membunuh seorang pengusaha Korea Selatan saat menjalankan operasi penumpasan narkoba pada 2016.

Baca juga: Tepergok Jual Narkoba, Kolonel Polisi di Filipina Tewas Ditembak

Petugas polisi yang terlibat sempat ditahan namun kemudian dibebaskan dan posisinya dipulihkan.

Perang pemerintahan Duterte terhadap narkoba mendapat dukungan banyak warga Filipina yang sudah muak dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan sistem peradilannya yang lambat dalam menangani kasus narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com