Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Polisi India Gugup Memandang dari Jauh Wajah Suku Sentinel...

Kompas.com - 26/11/2018, 12:15 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

PORT BLARIS, KOMPAS.com - Pihak berwenang India terus berupaya untuk mengambil jenazah pria asal Amerika Serikat John Allen Chau yang tewas dipanah suku Setinel, penghuni pulau terisolasi di India.

Menurut keterangan polisi pada Minggu (25/11/2018) polisi India berhasil melihat dengan jarak jauh keberadaan suku Sentinel.

Melansir AFP, tim kepolisian menggunakan perahu menuju lepas pantai pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman, pada Sabtu lalu.

Baca juga: Begini Saran Ahli supaya Dapat Berinteraksi dengan Suku Sentinel

Dengan gugup, mereka menyaksikan sejumlah pria dari suku terasing di pantai lokasi terakhir Chau terlihat.

Dengan menggunakan teropong, seorang petugas dalam perahu polisi yang berlayar sekitar 400 meter dari pantai, melihat penghuni pulau bersenjatakan busur dan anak panah.

Senjata itu pula yang dipakai oleh suku Sentinel untuk membunuh Chau.

"Mereka menatap kami dan kami melihat mereka," kata kepala kepolisian wilayah Andaman, Dependra Pathak.

John Allen Chau tewas dipanah oleh suku Sentinel, Kepulauan Andaman, India. (Evening Standard) John Allen Chau tewas dipanah oleh suku Sentinel, Kepulauan Andaman, India. (Evening Standard)
Polisi berusaha untuk tidak menganggu suku Sentinel saat mencari jenazah Chau.

Kematian pria berusia 27 tahun pada 17 November lalu menimbulkan sorotan kepada upaya untuk melindungi salah satu suku terakhir di dunia, yang bahasa dan adat istiadatnya tetap menjadi misteri.

Nelayan yang membawa Chau ke pulau Sentinel Utara mengaku melihat anggota suku menguburkan jenazahnya di pantai.

Suku Sentinel biasanya menyerang siapa saja yang mendekati pulau. Sejauh ini, polisi India juga memantau untuk melihat apakah ada pengulangan insiden serupa.

Pada 2006, dua nelayan yang tersesat ke pulau itu juga tewas. Sepekan usai kematian mereka, jenazah dua warga India itu terpaku pada pancang bambu menghadap ke laut.

"Itu menjadi sejenis orang-orangan untuk menakuti burung," ujar Pathak.

"Kami sedang mempelajari kasus 2006. Kami bertanya kepada antropolog tentang apa yang suku Sentinel lakukan ketika membunuh orang asing," ujarnya.

"Kami berupaya memahami psikologi kelompok," imbuhnya.

Baca juga: Jenazah Pria AS yang Dipanah Suku Sentinel Kemungkinan Tak Bisa Diambil

Meski kematian Chau secara resmi merupakan kasus pembunuhan, namun antropolog menyebut mungkin mustahil untuk mengambil jenazahnya.

Tidak ada juga tuntutan yang akan dilakukan terhadap suku yang dilindungi tersebut.

Sebanyak 7 orang, termasuk enam nelayan yang terlibat dalam membawa Chau menuju Sentinel Utara, telah ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com