Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Presiden Honduras Ditangkap di AS Terkait Perdagangan Narkoba

Kompas.com - 24/11/2018, 11:45 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TEGUCIGALPA, KOMPAS.com - Juan Antonio Hernandez, adik dari Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, ditangkap di Amerika Serikat pada Jumat (23/11/2018).

Antonio Hernandez diciduk atas dugaan terkait dengan perdagangan narkoba. Demikian pernyataan dari otoritas Honduras, seperti diwartakan AFP.

Pihak berwenang Honduras merilis pernyataan yang menyebut penangkapan itu terjadi di Miami, Florida.

Baca juga: Ancaman Trump Ketika Karavan Migran Honduras Kini Menuju AS

Sebelumnya, Orlando Hernandez pernah mengatakan bahwa tidak akan ada siapa pun yang berada di atas hukum.

Kemudian, muncul desas-desus tentang keterlibatan adiknya dalam perdagangan narkoba.

Mantan kepala kartel Los Cachiros, Devis Leonel Rivera Maradiaga telah bersaksi di pengadilan New York pada tahun lalu.

Dia mengaku telah menyuap saudara laki-laki presiden ketika dia menjadi anggota parlemen. Suap itu sebagai imbalan atas bantuannya kepada para pengedar narkoba.

Maradiaga juga bersaksi melawan Fabio Lobo, putra mantan Presiden Honduras Porfirio Lobo, yang dijatuhi hukuman 24 tahun penjara karena bekerja sama dengan kartel Los Cachiros.

Dalam kesaksiannya, dia menjelaskan bagaimana Los Cachiros mendirikan sebuah perusahaan perantara yang digunakan untuk melakukan bisnis dengan pemerintah.

Perusahaan tersebut juga berfungsi untuk pencucian uang dari keuntungan perdagangan narkoba.

Baca juga: Tergelincir di Bandara Honduras, Badan Pesawat Jet Terbelah

Kartel narkoba Los Cachiro menyelundupkan banyak kokain ke AS sebelum akhirnya dibongkar oleh Drug Enforcement Administration.

Antonio Hernandez sebelumnya dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba pada 2016 oleh mantan tentara Honduras Santos Rodriguez.

Rodriguez juga menuduh Antonio Hernandez sebagai kaki tangan untuk komplotan yang menyusun rencana pembunuhan duta besar AS untuk Honduras. Namun, dia membantah semua tuduhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com