Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Berencana Kirim Astronaut ke Bulan Awal Tahun 2030-an

Kompas.com - 21/11/2018, 14:52 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia berencana mengirim astronautnya dalam misi untuk menginjakkan kaki di Bulan pada awal tahun 2030-an.

Misi itu sebagai bagian dari proyek ambisius Rusia untuk mendirikan pangkalan di permukaan satelit Bumi.

Melansir dari Russian Times, perusahaan pembuat pesawat ruang angkasa Rusia, Energia, mengungkap misi pendaratan di Bulan yang akan didahului dengan peluncuran modul tanpa awak pada akhir tahun 2020-an.

Modul tanpa awak itu kemungkinan sekaligus akan mengirimkan komponen yang dibutuhkan untuk mendirikan pangkalan di Bulan pada masa depan.

Baca juga: Trump Minta NASA Kirim Astronaut Lagi ke Bulan

Menurut kepala perancang Energia, Evgeny Mikrin, melalui peta rancangan Program Bulan, misi pendaratan di Bulan diperkirakan akan memakan waktu selama sekitar 14 hari.

Stasiun ruang angkasa Rusia, yang dibangun di orbit Bulan, kemungkinan bakal dimanfaatkan untuk membantu misi pendaratan astronaut di permukaan Bulan.

Sebelumnya pada November, Dmitry Rogozin, kepala badan ruang angkasa Rusia, Roscosmos, mengatakan bahwa Moskwa merencanakan untuk mulai membangun pangkalan di Bulan setelah 2025.

Proyek tersebut dikatakan bakal lebih besar dibandingkan program Apollo milik AS pada 1960-an dan 1970-an.

"Nantinya, pangkalan di Bulan akan dihuni oleh robot yang dikendalikan dari jarak jauh, bahkan permukaan Bumi, sementara kosmonaut hanya akan singgah selama beberapa saat." kata Rogozin.

Merinci pada Senin (19/11/2018), Rogozin mengatakan bahwa robot canggih tersebut tengah dikembangkan oleh Rusia dan nantinya akan berperan membantu astronout, bukan sebagai pengganti.

Rogozin mengatakan, meski ada robot yang dapat dikendalikan dari Bumi, bahkan yang mampu membuat keputusan sendiri, mengirim manusia ke ruang angkasa masih diperlukan.

Baca juga: UEA Akan Kirim Astronot Pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

Roscosmos juga sedang mengembangkan robot pengganti, atau yang biasa disebut dengan avatar.

"Pekerjaan ini sangat penting karena ada operasi di luar angkasa di mana masuk akal untuk menyediakan robot pendukung manusia."

"Meski demikian tidak ada superkomputer yang dapat menggantikan manusia karena satu alasan sederhana, yakni manusia bukan pekerja yang melayani mesin, manusia adalah pencipta dan penemu," kata Rogozin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com