WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Pakistan tak melakukan apapun dalam perang melawan teror.
Dalam kicauannya di Twitter, dia mengomentari momen tewasnya Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden yang dianggap sebagai dalang serangan 11 September 2001, atau 9/11.
Baca juga: Putra Osama bin Laden Menikahi Putri Pelaku Serangan 11 September
Bin Laden terbunuh ketika pasukan khusus Angkatan Laut AS SEAL menemukan persembunyiannya di kota Pakistan Abbottabad pada 2 Mei 2011.
"Tentu kami seharusnya sudah bisa menangkap Osama bin Laden jauh sebelumnya," kata Trump sebagaimana diwartakan AFP Selasa (20/11/2018).
Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu bahkan mengklaim telah menyebut Bin Laden dalam bukunya sebelum serangan 9/11 terjadi.
"Presiden Bill Clinton membuang peluang. Kami membayar Pakistan miliaran dollar dan mereka tak memberi tahu dia bersembunyi di sana. Bodoh!" ujar Trump.
Of course we should have captured Osama Bin Laden long before we did. I pointed him out in my book just BEFORE the attack on the World Trade Center. President Clinton famously missed his shot. We paid Pakistan Billions of Dollars & they never told us he was living there. Fools!..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 19, 2018
Dalam wawancara dengan Fox News Minggu (18/11/2018), Trump berujar dia membatalkan bantuan senilai ratusan juta dollar AS kepada Islamabad awal tahun ini.
"Sebabnya, mereka tidak melakukan apapun untuk kami. Mereka jelas-jelas tak memberikan apapun," kecam presiden 72 tahun tersebut.
Dia melanjutkan bahwa Bin Laden hidup dengan nyaman dalam sebuah rumah mewah di Pakistan. "Saya bahkan tidak mau tahu. Saya sudah pernah melihat yang lebih baik," katanya.
Kemudian dalam twit-nya, Trump juga menyebut Afghanistan sebagai salah satu negara yang yang mengambil uang AS tanpa melakukan apapun.
....We no longer pay Pakistan the $Billions because they would take our money and do nothing for us, Bin Laden being a prime example, Afghanistan being another. They were just one of many countries that take from the United States without giving anything in return. That’s ENDING!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 19, 2018
Komentar Trump mendapat respon dari Robert O'Neill, mantan anggota SEAL yang mengklaim membunuh Bin Laden dalam persembunyiannya.
"Misi mendapatkan Bin Laden merupakan misi bipartisan. Tentu kami ingin mendapatkannya secepat mungkin," ujar O'Neill yang kini menjadi pakar keamanan di Fox News itu.
Mantan Direktur Intelijen Nasional James Clapper kepada CNN langsung mengarahkan kritikannya kepada presiden dari Partai Republik itu.
"Ucapannya benar-benar menampar komunitas intelijen yang bekerja keras melacak Bin Laden. Menurut saya, dia tidak pantas berbicara seperti itu," kecam Clapper.
Tidak ketinggalan mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Brennan juga ikut memberikan kecaman kepada Trump.
"Anda berulang kali mengingatkan kami betapa dangkal dan tidak jujurnya Anda. Itulah mengapa saat ini kita berada dalam masa yang membahayakan," kata Brennan.
Baca juga: Dideportasi, Pria Terduga Mantan Pengawal Bin Laden Ditahan Otoritas Tunisia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.