Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 November 1947, Senapan Serbu Pertama AK-47 Berhasil Dikembangkan

Kompas.com - 13/11/2018, 14:17 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 71 tahun yang, tepatnya pada 13 November 1947, salah satu senapan serbu pertama berhasil dikembangkan oleh Uni Soviet (kini Rusia).

Senapan serbu yang dikenal dengan nama AK-47 menjadi ikonik pada masa itu, apalagi ketika sedang gencar-gencarnya terjadi Perang Dingin.

Sampai sekarang, senapan serbu jenis ini masih digunakan di berbagai negara. AK-47 digunakan pasukan militer, milisi bersenjata, kelompok perlawanan bersenjata, hingga kelompok teroris.

Penemuan penting

Sejak Jepang dijatuhi bom nuklir oleh pihak Sekutu, ini menjadikan berbagai negara mulai mengembangkan persenjataan nuklir. Apalagi, banyak dari mereka yang mempunyai tujuan tertentu dengan nuklir, baik sebagai alat pertahanan hingga penyerangan.

Sebagai negara yang menang dalam peperangan, Uno Soviet juga ambil bagian. Negara ini berusaha mengembangkan teknologi nuklir untuk berbagai tujuan, baik itu industri maupun pertahanan negara. Masa-masa itulah terjadi ketegangan yang disebut Perang Dingin.

Tak hanya itu saja, Uni Soviet juga mengembangkan berbagai persenjataan modern untuk masa itu. Seorang bernama Mikhail Timofeyevich Kalashnikov mencoba mengembangkan teknologi di bidang senjata, terutama senapan.

Sepintas, senapan buatan Kalashnikov terlihat aneh dengan berbagai komponen yang tak bisa tembus cahaya. Menurut standar alutsista negara Barat, senjata ini tampak tak istimewa.

Baca juga: Monumen Kalashnikov, Penghormataan untuk Perancang Senapan AK-47

Michael Kalashnikov dan senjata varian modern AK-47 yang dia rancang. Kalashnikov meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Gambar ini diambil pada 15 April 2006.MAXIM MARMUR/AFP Michael Kalashnikov dan senjata varian modern AK-47 yang dia rancang. Kalashnikov meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Gambar ini diambil pada 15 April 2006.
Dilansir dari The Independent, senjata ini berjuluk "AK-47" yang merupakan akronim dari Avtomat Kalashnikova (merujuk pada Kalashnikov), yang merupakan mantan komandan tank sekaligus pendesain senjata api itu.

Sedangkan 47, diambil dari singkatan tahun 1947, merujuk tahun saat sebuah kantor teknis di Kovrov, sebuah kota di sebelah timur Moskow, telah menyelesaikan prototipenya.

Senapan ini mempunyai ukuran kecil dengan jangkauan yang pendek. Peluru yang digunakan adalah kaliber 7,62 x 39 mm. Banyak anggapan bahwa senapan ini hampir mirip dengan senapan StG44 buatan Jerman. Namun, Kalashnikov menampiknya.

Untuk meningkatkan keawetan AK-47, bore, chamber, gas piston, dan interior tabung gas dilapis krom untuk mencegah korosi.

Baca juga: Kronologi ASN di Kupang Bawa Senjata AK-47 di Jalan Raya

Penggunaan

Awalnya senapan ini digunakan oleh Tentara Merah, tetapi AK-47 dan variannya diekspor ke negara Pakta Warsawa lainnya selama Perang Dingin. Karena desainnya yang relatif sederhana dan ukurannya yang kompak, AK-47 menjadi senjata favorit dari banyak militer dunia.

Mudah untuk diproduksi, senjata itu dibangun di bawah lisensi di banyak negara serta menjabat sebagai dasar untuk berbagai senjata derivatif seperti Finlandia Rk 62, Galil Israel, dan Cina Norinco Tipe 86S.

Pada 1970-an, keluarga senjata AK-47 tetap digunakan militer secara luas dengan negara-negara lain. Karena mudah dipelajari, dioperasikan, dan diperbaiki, AK-47 terbukti sebagai alat yang efektif untuk tentara non-profesional dan kelompok milisi.

Selain militer profesional, AK-47 telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok perlawanan dan revolusioner termasuk Viet Cong, Sandinista, dan milisi Taliban dan kelompok lain di Afghanistan. AK-47 juga telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan dan teroris.

Dengan ukuran apa pun, AK-47 adalah senapan serbu paling sukses dalam sejarah manusia. Dalam hal jumlah senjata yang diproduksi, durasi atau layanan, dan penyebaran di seluruh dunia, itu tidak ada bandingannya.

Selama masa produksi, sekitar 75 juta AK-47 dan varian berlisensi telah dibangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com