Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ladang Ranjau Anti-tank Bekas Perang Dunia II Ditemukan di Rusia

Kompas.com - 12/11/2018, 22:53 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ST PETERSBURG, KOMPAS.com - Ladang ranjau darat sisa Perang Dunia II dilaporkan ditemukan di Rusia, tepatnya di sebuah ruas jalur yang mengarah ke Saint Petersburg. Setidaknya 15 ranjau anti-tank telah ditemukan dan dijinakkan.

Temuan ladang ranjau tersebut dilaporkan ditemukan pada akhir pekan lalu di sekitar 50 kilometer dari Saint Peterburg.

"Ini sangat berbahaya. Ranjau tua ini sangat agresif. Jika salah satunya meledak maka yang lain akan langsung aktif dan dampak ledakan dipastikan sangat serius," kata Andrei Sizov, kepala komunitas sejarah militer lokal kepada AFP, Senin (12/11/2018).

Baca juga: Di Ukraina, Siswa Sekolah Diajari Cara Menghadapi Ranjau Darat

Penemuan ladang ranjau darat tersebut juga telah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian, namun merek menolak memberikan keterangan lebih rinci.

Disampaikan Sizov, ladang ranjau tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang penduduk lokal yang kemudian meneruskan informasi itu kepada kelompoknya.

Menurut Sizov, ranjau-ranjau tersebut digunakan oleh pasukan Soviet sekitar tahun 1941, saat pasukan Jerman mengancam Leninngrad, yang kini menjadi Saint Petersburg.

Masih menurut Sizov, ladang ranjau tersebut terbentang sepanjang sekitar 120 meter di sepanjang sisi jalan. Sekitar 15 ranjau disebut telah ditemukan dan sedang dijinakkan.

Leningrad dan wilayah di sekitarnya telah menjadi lokasi pertempuran ganas antara Tentara Merah dan Nazi antara tahun 1941 hingga 1944.

Diyakini masih ada sejumlah lokasi ladang ranjau lain yang hingga kini masih belum ditemukan.

Baca juga: Mobilnya Lindas Ranjau Darat, Jenderal Senior AD Suriah Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com