Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbia Tegaskan Bakal Tingkatkan Kekuatan Militernya

Kompas.com - 11/11/2018, 20:25 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BEOGRAD, KOMPAS.com - Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa negaranya sedang meningkatkan kekuatan militernya secara dramatis.

Pernyataan tersebut disampaikan Vucic menanggapi pernyataan dari Presiden Kosovo Hashim Thaci pada Jumat (9/11/2018), yang mengatakan bahwa negaranya akan tetap pada keputusannya untuk membentuk pasukannya sendiri.

Keputusan Presiden Thaci itu telah memicu kemarahan dari etnis minoritas Serbia Kosovo dan juga dari Beograd.

NATO, yang selama satu dekade terakhir memimpin pasukan militer yang menjamin keamanan Kosovo, turut menentang keputusan Pristina.

Presiden Vucic mengatakan dalam wawancaranya dengan televisi RTS, bahwa pasukan Serbia telah menjadi salah satu yang terkuat di wilayah Balkan.

Baca juga: Militer Serbia Tahan Delapan Warga Negara Asing

"Kami (Serbia) dan Hungaria adalah serupa, tapi yang lainnya jauh, jauh di belakang. Kami secara dramatis memperkuat pasukan kami," kata Vucic, usia menghadiri latihan militer gabungan di timur Serbia.

"Kami akan mempersenjatai diri kami dengan teknologi baru. Kami sudah memesannya dari rekan China kami, persenjataan drone pertama kami yang akan bisa kita saksikan bersama pada 2019," tambahnya.

Vucic dan Thaci sebelumnya telah bertemu di Brussels pada Kamis (7/11/2018) untuk kembali memulai dialog membahas hubungan kedua negara yang tengah tegang.

Kosovo, yang secara de facto merdeka, melepaskan diri dari Serbia pada 2008. Langkah memerdekakan diri diambil Pristina satu dekade setelah perang antara pasukan Beograd dengan gerilyawan etnik Albania yang pro kemerdekaan, pada 1998-1999.

Serba, dan sekutu utamanya, Rusia, telah menolak mengakui kemerdekaan Kosovo, meski telah ada lebih dari 100 negara, termasuk AS dan sebagian besar negara anggota Uni Eropa yang mengakuinya.

Kosovo dengan populasi 1,8 juta jiwa dan mayoritas etnis Albania adalah juga rumah bagi sekitar 120.000 etnis minoritas Serbia.

Baca juga: Situasi Tegang, Kereta Api Serbia Terhenti di Perbatasan Kosovo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com