Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Seorang Pria Minta Hakim Lihat Kemaluannya

Kompas.com - 10/11/2018, 19:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HARARE, KOMPAS.com — Seorang pria yang disidang di Pengadilan Masvingo, Zimbabwe, mengajukan sebuah permintaan tak biasa kepada hakim.

Pria bernama Biggie Dube itu meminta kepada pengadilan agar melihat kemaluannya setelah dia didakwa telah memperkosa putri tirinya.

Baca juga: Sedang Asyik Ngobrol, Kemaluan Pria Ini Digigit Anjing Tetangganya

Diwartakan Daily Mirror pada Sabtu (10/11/2018), dalam persidangan jaksa penuntut Edwin Mbavarira mengatakan peristiwa itu terjadi pada April lalu.

Saat itu, Dube meminta putri tirinya yang berusia 12 tahun untuk menemaninya ke gunung guna mencari kayu yang bisa dijadikan pagar rumah.

Namun, sesampai di gunung yang berlokasi di Bikita, Dube memerintahkan putrinya untuk melepas baju sebelum dia memerkosanya.

Harian The New Zimbabwe memberitakan, perbuatan itu kembali diulangi Dube hingga putrinya bercerita kepada ibunya sebulan kemudian.

Ibu bocah yang tak disebutkan identitasnya itu melapor kepada polisi yang langsung menahan pria berusia 49 tahun tersebut.

Di persidangan, Dube membantah telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap putri tirinya dengan beralasan kemaluannya "terlalu besar".

Dia kemudian meminta hakim Dambudzo Malunga untuk melihat sendiri penis itu sehingga dia punya bukti bahwa dia tak memerkosa putrinya.

Namun, Malunga, yang dilaporkan adalah hakim perempuan, menolak permintaan Dube, dan memerintahkan supaya dia kembali ke penjara.

Dia dijadwalkan bakal kembali menjalani sidang pada Senin (12/11/2018) pekan depan. Sementara itu, putri tiri Dube telah menjalani pemeriksaan di rumah sakit lokal.

Hasil dari pemeriksaan tersebut bakal digunakan sebagai bukti saat agenda persidangan selanjutnya.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh, Penis Seorang Pria Dipotong Istrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com