MELBOURNE, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas insiden penikaman yang terjadi di Melbourne, Australia, Jumat (9/11/2018).
Insiden itu mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka sehingga harus dirawat di rumah sakit.
"Pelaku operasi di Melbourne adalah pejuang ISIS yang mengincar warga negara koalisi yang memerangi ISIS," demikian kantor berita ISIS, Amaq.
Baca juga: Seorang Pria Membakar Mobil dan Tikam Orang di Jalanan Melbourne
Sementara itu, kepolisian Australia mengatakan, pelaku penikaman yang belum disebut identitasnya tinggal di pinggiran sisi barat laut Melbourne.
Pria itu adalah seorang keturunan Somalia yang datang ke Australia pada 1990-an ketika negaranya masih diamuk perang saudara.
Australia memang merupakan salah satu negara anggota koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS di Suriah dan Irak sejak 2014.
Saat itu, ISIS menguasai sebagian wilayah kedua negara tersebut dan sempat memproklamasikan berdirinya kekalifahan di wilayah yang didudukinya.
Di Suriah, wilayah ISIS kini sudah semakin sempit yaitu tinggal di kawasan gurun antara Damaskus dan perbatasan Irak serta daerah kecil di lembah Sungai Efrat.
Baca juga: Pelaku Penikaman 9 Pelajar di China Jalani Eksekusi Hukuman Mati
Menurut Lembaga Pemantau HAM Suriah (SOHR), organisasi pemantau yang berbasis di Inggris menyebutkan, koalisi AS dalam beberapa hari terakhir terus menggelar serangan udara ke daerah kantong itu.
Sejak kondisinya makin terdesak, ISIS menyerukan agar pengikutnya menyerang target-target Barat dan mengklaim menjadi dalang serangkaian serangan dalam beberapa tahun belakangan.