Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Skenarionya Jika Rusia Benar-benar Menyerang NATO

Kompas.com - 08/11/2018, 17:06 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Tak hanya masalah pendanaan yang bisa melemahkan NATO, perpecahan aliansi ini juga dipicu pernyataan Presiden Donald Trump.

Berbagai pernyataan Trump memicu pertanyaan terkait komitmen AS terkait pasal 5 perjanjian NATO yang menyebut serangan terhadap satu negara anggota adalah serangan terhadap seluruh anggota NATO.

Di saat sebagian besar rakyat AS mendukung sekutu AS jika terjadi perang, tetapi semuanya tetap menjadi keputusan presiden.

Baca juga: Putin: Jika Diserang, Rusia Bakal Gunakan Senjata Nuklir

Setelah pencaplokan Smeenanjung Crimea dan keterlibatan dalam konflik Ukraina pada 2014, NATO menambah kekuatannya di tiga negara Baltik yaitu Estonia, Latvia, Lithuania, plus Polandia.

NATO menempatkan empat batalion multinasional di keempat negara itu secara permanen dengan basis rotasi.

Sebagai  anggota NATO paling rapuh, keempat negara itu sudah lama khawatir akan meningkatnya niat agresi militer Rusia.

Keempat negara ini juga tahu, jika perang pecah maka merekalah yang paling pertama harus menghadapi kekuatan militer Rusia.

Sebab, jika perang pecah maka Rusia akan langsung mengerahkan militernya melintasi Belarus memasuki Estonia, Latvia, dan Lithuania sambil menjepit Polandia untuk kemudian masuk ke Eropa Barat.

Pasukan Rusia akan menyerang melalui "Celah Suwalki" sebuah wilayah NATO sepanjang 96 kilometer yang terhubung dengan daerah kantong Rusia, Kaliningrad dan Belarus.

Dengan menekan Polandia dan melancarkan serangan misil jarak jauh terhadap fasilitas NATO di Jerman, Rusia bisa menunda semua respon NATO terhadap serangan di Baltik.

Celakanya bagi ketiga negara Baltik itu, kondisi geografis Eropa Timur yang datar membuat operasi defensif amat sulit dilakukan, terutama menghadapi serbuan tank-tank Rusia.

Terpotong dari bantuan NATO, ketiga negara Baltik itu tak akan bertahan lama melawan Rusia.

Baca juga: Antisipasi Agresi Rusia, NATO Kirim 4.000 Tentara ke Kawasan Baltik dan Polandia

Beberapa pekan setelah perang pecah, barulah pasukan AS dalam jumlah besar tiba di Eropa dan barulah saat itu NATO bisa melakukan serangan balik.

Saat itulah, Rusia akan menggelar fase kedua strateginya yaitu serangan nuklir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com