Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 November 1944, Plutonium Diproduksi di Hanford Site untuk Jadi Bom Atom

Kompas.com - 06/11/2018, 11:53 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat Perang Dunia II berkecamuk, pihak Sekutu dan Amerika Serikat mengembangkan teknologi nuklir untuk mengalahkan pihak Nazi Jerman dan Italia di Eropa, serta Jepang di Asia Pasifik.

Teknologi nuklir kemudian digunakan untuk meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki. Bencana kemanusiaan itu pula yang membuat Jepang menyerah dan Perang Dunia II berhenti.

Hari ini 74 tahun yang lalu, tepatnya pada 6 November 1944, plutonium diproduksi kali pertama, yang digunakan sebagai bahan pengembangan bom atom.

Pengembangan penggunaan plutonium ini dilakukan di sebuah komplek produksi nuklir yang terletak di Washinghon, Amerika Serikat, bernama Hanford Site.

Berawal dari Hanford Site, akhirnya bom atom Fat Man dan Little Boy dibuat untuk membombardir Jepang.

Dilansir dari Britannica, situs nuklir ini merupakan tempat produksi nuklir pertama yang digunakan Amerika Serikat untuk menghadirkan teknologi baru dalam peperangan.

Pengoperasian dilakukan oleh insiyur dari Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai bagian dari Proyek Manhattan. Kemudian, lembaga ini nantinya dikelola oleh pemerintah sipil seusai perang.

Baca juga: Jangan Pernah Ada Lagi Bom Atom di Dunia

Tempat aman

Pada 1942, otoritas setempat memilih Hanford Site karena dinyatakan sebagai lokasi yang aman untuk pengembangan plutonium nuklir.

Awalnya, wilayah ini dikelola oleh perusahaan kimia DuPont yang menggunakan sekitar 400.000 hektar. Namun, ketika perang berlangsung, 51.000 pekerja memasuki wilayah itu untuk mengembangkan plutonium sebagai bagian penting dalam misi.

Lokasi itu terisolasi dari daerah yang padat penduduk, Namun, situs ini memiliki ketersediaan air dari Sungai Columbia serta tenaga listrik dari Bendungan Grand Coulee yang memadai untuk sarana produksi.

Bulan Februari berikutnya pengiriman pertama plutonium ke Los Alamos, New Mexico, tempat bom nuklir diuji coba sebagai langkah lanjutan dari Program Manhattan. Bom nuklir berjuluk "Trinity" terbilang sukses dalam uji coba.

Dengan tahapan ini, rencana Sekutu untuk memiliki senjata pemusnah massal bisa segera terealisasi. Little Boy dan Fat Man bisa membombardir Jepang pada 6 dan 9 Agustus 1945 hingga memaksa Jepang menyerah.

Setelah perang

Pembersihan Handford Sitenbcnews Pembersihan Handford Site

Pada 1946, Hanford Site dikeluarkan dari penguasaan militer. General Electric pun menggantikan DuPont sebagai kontraktor utama. Hingga akhirnya, Komisi Energi Pengembangan Atom memegang kendali untuk tempat ini.

Produksi plutonium berhenti sebentar setelah perang, tetapi dilanjutkan pada 1948 ketika Perang Dingin semakin meningkat.

Sejak 1977, Hanford Site telah berada di bawah kendali Departemen Energi AS (DOE). Pembersihan formal dimulai pada 1989 di bawah ketentuan perjanjian yang disebut Perjanjian Tripartit.

Pemerintah mulai mengobati air tanah yang terkontaminasi, memindahkan bahan bakar yang masih tersisa dan menyisakan gedung Reaktor B sebagai aset sejarah.

Sampai sekarang, sebagian besar pekerjaan masih belum selesai, dan pembersihan itu diperkirakan akan berlanjut hingga sekitar tahun 2040.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com